TEMPO.CO, Thailand - Chairman of The University Council dari Rajamangala University of Technology Surakiat Satharahai menyampaikan bahwa tidak ada pertentangan dalam pemberian gelar Doktor Honoris Causa kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dengan kata lain, universitas memberikan suara bulat untuk menganugerahi Jusuf Kalla.
"Bisa saya sampaikan bahwa dewan rektorat kami secara bulat memberikan gelar kepada Jusuf Kalla," ujar Surakiat, Rabu, 22 Maret 2017.
Surakiat melanjutkan bahwa sulit untuk tidak memberikan gelar Doktor Honoris Causa kepada Jusuf Kalla. Menurut dia, terlalu banyak jasa atau kontribusi yang diberikan oleh Jusuf Kalla mulai dari sektor swasta hingga pelayanan publik, mulai dari Indonesia hingga dunia internasional.
Salah satu jasa Jusuf Kalla yang diakui universitas, kata Surakiat, adalah perannya dalam penyelesaian pemberontakan di Aceh. Selain itu, keterlibatannya dalam pembentukan APRC (Asian Peace and Reconciliation Council) yang salah satunya menangani konflik di Laut Cina Selatan.
"Ia tak hanya dipuji di negaranya, tetapi juga di dunia. Oleh karenanya, kami rasa wajar untuk memberikan penghargaan kepada Jusuf Kalla, " ujar Surakiat menegaskan.
Jusuf Kalla rencananya akan menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Rajamangala secara formal hari ini. Adapun pemberian gelar dilakukan di Ceremony Hall Rajamangala University of Technology, Distrik Tanyaburi.
Menanggapi pemberian gelar Doktor Honoris Causa kesembilan baginya tersebut, Jusuf Kalla hanya memberikan pernyataan singkat. "Itu artinya kerja keras kita dihargai selama ini," ujar Jusuf Kalla yang diseleksi sebagai penerima gelar Doktor Honoris Causa sejak setahun yang lalu.
ISTMAN MP
