Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebut Obama Sadap Trump, Fox News Pecat Pakar Ini

image-gnews
Andrew Napolitano. Politicalvelcraft.org
Andrew Napolitano. Politicalvelcraft.org
Iklan

TEMPO.CO, Washington—Stasiun televisi Fox News dilaporkan memecat pakar hukum Andrew Napolitano yang kerap diundang sebagai analis, karena secara gegabah menyebut intelijen Inggris menyadap Donald Trump saat pemilu presiden Amerika atas perintah Presiden Barack Obama.

Sumber anonim dari Fox News mengatakan kepada Los Angeles Times dan Associated Press pada Rabu 22 Maret 2017 bahwa Napolitano yang rutin muncul di stasiun televisi ultrakonservatif itu sudah tidak muncul sejak Kamis pekan lalu.

Baca: Trump kepada Merkel: "Kita berdua disadap Obama"

Seorang juru bicara Fox News tidak menanggapi kabar ini saat dikonfirmasi oleh The Washington Post. Langkah ini diharapkan menjauhkan Fox News dari tuduhan berita palsu yang dilontarkan pejabat Inggris serta Direktur Badan Keamanan Nasional Michael S. Rogers.

Menggunakan komentar Napolitano dalam kicauan pada awal bulan ini, Trump menuduh Obama menyadap Gedung Trump di New York semasa musim kampanye dan menyebutnya sebagai plot "Nixon / Watergate".

Dalam penampilan 14 Maret di "Fox and Friends," Napolitano, yang menyebut dirinya "Hakim Napolitano" karena pernah menjadi hakim Pengadilan New Jersey, mengklaim telah berbicara dengan tiga "sumber intelijen" yang mengatakan Obama "ke luar garis komandi "untuk memata-matai Trump.

Alih-alih menggunakan layanan intelijen AS, Napolitano mengatakan, Obama menggunakan intelijen Inggris, GCHQ, untuk memastikan "tidak ada sidik jari Amerika."

Namun saat ditekan untuk memberikan bukti, Pemerintahan  Trump hanya menyebut mereka mengulang laporan Fox News.

Pada Senin lalu, Direktur FBI James B. Comey bersaksi di depan Kongres bahwa "tidak ada informasi" yang menunjukkan bahwa Obama memerintahkan pengawasan dari Trump Tower selama pemilu.

Rogers, yang juga hadir dalam sidang itu menegaskan bahwa tuduhan terhadap intelijen Inggris adalah "omong kosong.”

Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mengutip komentar Napolitano dalam konferensi pers, Kamis lalu. Ditanya apakah Trump menjawab tuduhan penyadapan, Spicer mengutip transkrip Fox News.

"Kami hanya mengulang apa yang dilaporkan televisi dan orang-orang," kata Spicer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

GCHQ,  yang biasanya diam pada masalah-masalah intelijen, membantah keras bahwa mereka terlibat dalam tuduhan Napolitano.

"Tuduhan terbaru yang dibuat oleh komentator media Hakim Andrew Napolitano tentang GCHQ diminta untuk melakukan 'kawat penyadapan' saat pemilu presiden Amerika adalah omong kosong," kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan, Kamis. "Pernyataan itu sangat menggelikan dan harus diabaikan."

Tapi itu tidak menghentikan Trump untuk mengungkit soal penyadapan itu. Dalam konferensi pers Jumat dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Trump menunjuk penampilan Napolitano pada Fox News ketika ditanya untuk membela klaim penyadapannya.

"Semua yang kami lakukan adalah mengutip pikiran pakar hukum yang sangat berbakat dan yang bertanggung jawab," katanya. "Saya tidak menyatakan hal itu. Itu adalah pernyataan yang dibuat oleh seorang pengacara yang sangat berbakat di Fox. "

"Jadi, Anda harus berbicara dengan Fox."

Pada saat itu, Fox News mencoba untuk menjauhkan diri dari komentar Napolitano. Pembawa acara  hepard Smith mengatakan jaringan tidak bisa mengkonfirmasi apa yang dikatakan Napolitano pada "Fox and Friends."

Pemerintah Inggris mengatakan bahwa Gedung Putih telah berjanji untuk menghentikan tudingan terhadap GCHQ.

Seorang juru bicara Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan dalam sebuah konferensi pers: "Kami telah menerima jaminan dari Gedung Putih bahwa tuduhan tersebut tidak akan terulang."

Namun Dow Jones Newswire melaporkan bahwa Napolitano tidak akan pergi terlalu jauh dari Fox. Komentator teori konspirasi ini dinilai memiliki pengikut signifikan yang penting bagi Fox News.

THE WASHINGTON POST | LA TIMES | AP | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

4 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

8 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

15 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

17 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.


Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

19 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

20 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

20 hari lalu

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERS/Jonathan Ernst/Brian Snyder
Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?


Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

23 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza


Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

32 hari lalu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.


Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

33 hari lalu

Pendukung Presiden AS Donald Trump berunjuk rasa menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Tokyo, Jepang 20 Januari 2021. [REUTERS / Issei Kato]
Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

Joe Biden meledek Donald Trump dengan menyebutnya sudah tua dan tak cocok mentalnya untuk menjadi presiden Amerika Serikat