TEMPO.CO, Baghdad - Sebuah bom mobil meledak di Baghdad, menewaskan sedikitnya 23 orang, dan melukai sekitar 45 orang, menurut pejabat berwenang pemerintah Irak, pada Senin, 20 Maret 2017 waktu setempat.
"Bom mobil meledak setidaknya melukai 23 orang di Baghdad," seperti dilansir Al Jazeera pada Selasa, 21 Maret 2017.
Baca: Bom Mobil Meledak di Baghdad, 51 Orang Tewas
Serangan itu ditujukan di area komersial di kawasan Amil barat daya kota Baghdad, berdasarkan keterangan dari polisi dan pejabat rumah sakit.
Tak ada satu pihak pun yang mengaku bertanggung jawab atas terjadinya serangan itu, meski sebelumnya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS selalu berada di balik pengeboman di Baghdad.
Pasukan Irak telah lama memerangi kelompok ekstremis itu di Mosul, kota terbesar kedua setelah Baghdad, sejak Oktober.
Baca: ISIS Ledakkan Bom di Bagdad, 6 Orang Tewas
Irak menyatakan bahwa Mosul Timur sepenuhnya dibebaskan pada Januari, dan sekarang mereka sedang berjuang untuk mendapatkan wilayah yang lebih besar di setengah bagian barat.
Pasukan Irak telah mendekati kota tua Mosul, di mana pertempuran sengit diperkirakan akan terjadi.
Kepolisian militer federal mengungkapkan, mereka telah berada di sekitar 500 meter dari masjid al-Nuri, di mana pemimpin ISIS Abu Bakar al Baghdadi pernah tampil di publik menyatakan diri sebagai khalifah di Irak dan Suriah.
Para militan telah berperang setidaknya selama dua tahun terakhir, namun mereka terus melancarkan serangan secara teratur di sekitar Baghdad.
Setelah itu, serangkaian pengeboman skala besar diklaim oleh ISIS untuk menyerang Baghdad dalam rangka merebut kembali kota Mosul.
AL JAZEERA | FOXNEWS | DESTRIANITA