Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Erdogan Tuding Eropa Picu Perang Salib

image-gnews
Recep Tayyip Erdogan. AP/Hassene Dridi
Recep Tayyip Erdogan. AP/Hassene Dridi
Iklan

TEMPO.CO, Istanbul  - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menuding negara-negara Eropa sedang mengadu domba dan berusaha membenturkan umat Kristen dan Islam seperti masa Perang Salib.

Erdogan mengeluarkan pernyataan itu setelah keluarnya kebijakan negara-negara Eropa yang membolehkan pengusaha melarang pemakaian  jilbab. Larangan ini dianggapnya  sebagai bagian dari pembatasan yang lebih luas pada simbol agama dan politik.

Berita terkait: Buntut Perseteruan, Turki Kembalikan 40 Sapi ke Belanda

Erdogan mengatakan putusan Pengadilan Eropa baru-baru yang membiarkan pemberhentian dua karyawati Muslim yang menolak melepaskan jilbab adalah sikap untuk memulai benturan antara bulan sabit dan salib dalam terminologi menyinggung Perang Salib.

"Uni Eropa sungguh memalukan, mereka mencoreng sendiri nilai-nilai dan keadilan," kata Erdogan, seperti yang dilansir Independent pada 16 Maret 2017." Mereka mulai membenturkan antara salib dan bulan sabit, tidak ada penjelasan lain."

Berita terkait: Menteri Luar Negeri Turki: Perang Agama Dimulai dari Eropa

Dalam pidato agresif di hadapan pendukungnya, Erdogan kembali mengecam para pemimpin Eropa di Belanda dan Jerman setelah dua menteri Turki dicegah mengadakan acara yang dirancang untuk menggalang dukungan menjelang referendum konstitusi.

Presiden Turki mengatakan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, yang mengalahkan pemimpin sayap kanan Geert Wilders dalam pemilihan umum Rabu, telah memutuskan persahabatan dengan Ankara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pernyataan Erdogan dibuat hanya beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menyatakan Eropa sedang mengarah pada terjadinya perang agama. Cavusoglu mengeluarkan pernyataan itu di hadapan para peserta aksi jalan kaki di Antalya, Turki pada hari Kamis, 16 Maret 2017.

Berita terkait: Jika RUU Ini Gol, Erdogan Jadi Presiden Turki Hingga 2029

Ketegangan antara Turki dan beberapa negara Uni Eropa, terjadi setelah rencana kunjungan Cavusoglu ke Rotterdam dibatalkan pada hari Sabtu pekan lalu.

Erdogan menanggapinya dengan menuding pemerintah Belanda fasis dan pengikut Nazi. Para pemimpin Uni Eropa menyebut tuduhan Erdogan sebagai ofensif dan jauh dari kenyataan.

Perselisihan ini telah memicu protes di Turki dan di seluruh Eropa. Seorang pengunjuk rasa memanjat konsulat Belanda di Istanbul dan mengganti bendera nasional dengan bendera Turki selama demonstrasi pada hari Minggu, sementara pengunjuk rasa di Turki memegang poster bertuliskan Fasis Holland.

Ankara juga menghentikan pembicaraan politik tingkat tinggi dengan para pejabat pemerintah Belanda  dan menutup wilayah udaranya untuk diplomat negara itu. Selain itu, Turki mengancam akan membatalkan kesepakatan penanganan imigran dan pengungsi dengan Uni Eropa.

INDEPENDENT|DW|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

2 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Tak Mau Bernasib Sama dengan Ukraina, Swedia Resmi Jadi Anggota NATO

20 hari lalu

Seorang tentara Swedia berdiri di samping meriam upacara di halaman Istana Kerajaan di Stockholm, Swedia, 7 Maret 2024. REUTERS/Tom Little
Tak Mau Bernasib Sama dengan Ukraina, Swedia Resmi Jadi Anggota NATO

Meninggalkan reputasinya sebagai pembela HAM, Swedia akhirnya menjadi anggota NATO, didorong kekhawatirannya akan ancaman Rusia.


Recep Tayyip Erdogan Siap Mediasi Rusia dan Ukraina

28 hari lalu

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam pernyataan Penasehat Keamanan AS, John Bolton, agar negaranya melindungi pasukan milisi Kurdi YPG pasca penarikan pasukan AS dari Kota Manbij, Suriah. Reuters.
Recep Tayyip Erdogan Siap Mediasi Rusia dan Ukraina

Recep Tayyip Erdogan mengutarakan kesiapan menjadi penengah konflik Rusia-Ukraina.


Presiden Turki Erdogan Kirim Surat Ucapan Selamat ke Prabowo

34 hari lalu

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.[Presidential Press Office / Handout via REUTERS]
Presiden Turki Erdogan Kirim Surat Ucapan Selamat ke Prabowo

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atas hasil Pemilu 2024.


Turki akan Kirim 2 Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Menjelang Bulan Ramadan

41 hari lalu

Ekspresi anak-anak Palestina saat mengikut kegiatan hiburan yang diselenggarakan oleh aktivis lokal, di sebuah sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) di Rafah di selatan Jalur Gaza 7 Februari 2024. Acara ini digelar untuk mendukung kesehatan mental anak-anak, di tengah bencana konflik antara Israel dan Hamas. REUTERS/Mohammed Salem
Turki akan Kirim 2 Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Menjelang Bulan Ramadan

Dua kapal yang mengangkut bantuan kemanusiaan akan berangkat dari Turki dan diperkirakan mencapai Gaza paling lambat pada bulan suci Ramadan, Maret 2024.


Negara PBB Desak Dewan Keamanan Hentikan Serangan Israel ke Rafah

42 hari lalu

Utusan Palestina untuk PBB Riyad al-Mansour.  ANTARA
Negara PBB Desak Dewan Keamanan Hentikan Serangan Israel ke Rafah

Beberapa negara anggota PBB mendesak Dewan Keamanan untuk menghentikan serangan Israel ke Rafah


Recep Tayyip Erdogan Ingin Fokus Atasi Krisis di Gaza

44 hari lalu

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyapa pendukungnya di Istanbul, Turki, 24 Juni 2018. Kemenangan di atas 50 persen membuat Erdogan tak perlu lagi bertarung di putaran kedua untuk mempertahankan kursi presiden sejak 2014. REUTERS/Alkis Konstantinidis
Recep Tayyip Erdogan Ingin Fokus Atasi Krisis di Gaza

Dalam kunjungan kerjanya ke dua negara, Recep Tayyip Erdogan memastikan krisis di Gaza akan menjadi fokus pihaknya.


Lebih dari 1.000 WNI Ikuti Pemilu 2024 di Istanbul Turki

44 hari lalu

Jelang Pemilu 2024, masyarakat Indonesia di Turkiye menyatakan pemilu damai (3/2). Deklarasi ini diprakarsai oleh KPU Luar Negeri Indonesia di Ankara dan Istanbul, yang melibatkan pemangku kepentingan pemilu dan perwakilan masyarakat Indonesia di Turki. Foto: KBRI Ankara/kemlu.go.id
Lebih dari 1.000 WNI Ikuti Pemilu 2024 di Istanbul Turki

Sebanyak 1.059 WNI memberikan suara mereka dalam Pemilu 2024 di Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) Istanbul, Turki, pada Minggu.


Istanbul Kota yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan Internasional pada 2023

48 hari lalu

Hagia Sophia di Distrik Fatih, Istanbul, Turki dipadati wisatawan, Kamis, 19 Oktober 2023. (Tempo/Egi Adyatama)
Istanbul Kota yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan Internasional pada 2023

Banyak alasan untuk traveling ke Istanbul, dari Hagia Sophia yang menakjubkan sampai Grand Bazaar yang berusia lebih dari 500 tahun.


Penembakan di Gedung Pengadilan Istanbul Turki, Tiga Orang Tewas

51 hari lalu

Petugas polisi berjaga di luar gedung pengadilan Caglayan setelah terjadinya aksi penembakan di Istanbul, Turki 6 Februari 2024. REUTERS/Murad Sezer
Penembakan di Gedung Pengadilan Istanbul Turki, Tiga Orang Tewas

Satu orang tewas dan dua penyerang ditembak mati dalam penembakan di gedung pengadilan di Istanbul, Turki