TEMPO.CO, Port St Lucie—Seorang pria kulit putih warga Amerika Serikat ditangkap atas dakwaan pembakaran saat berusaha membakar sebuah toko, karena mengira sang pemilik adalah warga Arab Muslim.
Seperti dilansir Al Jazeera, Senin 13 Maret 2017, Richard Leslie Lloyd, 64 tahun, ditangkap aparat saat sedang berusaha membakar minimarket Met Mart di Kota Port St Lucie, Florida, pada Jumat lalu,“Untuk mengusir orang Arab dari negara ini.”
Baca: Sebelum Tembak Warga India, Teroris Kulit Putih Tanya Visa
Menurut stasiun televisi WPTV, Lloyd marah kepada warga Arab karena apa yang, “Mereka lakukan di Timur Tengah.”
Padahal pemilik minimarket di kota yang berjarak 180 kilometer sebalah utara Miami itu adalah warga Amerika Serikat keturunan India.
Baca Juga:
"Saat petugas tiba, sampah telah berada di depan toko yang masih tutup. Isinya telah dibakar dengan harapan akan memicu kebakaran di toko itu,” kata Sheriff Port St Lucie, Ken J Mascara dalam pernyataan di Facebook.
Meski masih mempelajari apakah serangan ini merupakan kejahatan kebencian, Sheriif Mascara menegaskan tidak akan menoleransi kejahatan berdasarkan usia, ras, warna kulit, asal, etnis, agama dan orientasi seksual di wilayahnya.
Polisi sendiri masih memeriksa kesehatan kejiwaan Lloyd. Namun penyelidikan sementara mengungkapkan Lloyd marah kepada pemilik toko karena tidak menjual jus jeruk kesukaannya.
Serangan ini merupakan kejahatan ke sekian kali terhadap warga minoritas sejak kampanye anti-Muslim Donald Trump selama masa pemilu presiden pada 2015.
Pada 3 Maret lalu, seorang pria Sikh ditembak dan terluka di depan rumahnya di Kota Seattle, Negara Bagian Washington.
Serangan ini hanya berselang sehari setelah seorang warga keturunan India tewas dibunuh di Negara Bagian South Carolina.
Serangan paling mengejutkan terjadi pada akhir Februari, ketika seorang insyur India tewas dan dua lainnya terluka ketika seorang pria kulit putih menembak mereka di sebuah bar di Kansas. Sebelum menembak, pelaku sempat mencemooh korban dengan kata-kata kejahatan anti-ras.
AL JAZEERA | THE WASHINGTON POST | SITA PLANASARI AQUADINI