Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akibat Spice, Manusia Zombi Berkeliaran di Inggris

image-gnews
Warga melihat seorang pria yang berdiri di tengah jalan layaknya seorang
Warga melihat seorang pria yang berdiri di tengah jalan layaknya seorang "Zombie" yang disebabkan dari obat sintetik, Spice. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, London- Pria dan wanita itu seperti tak bernyawa sedang menyusuri jalan-jalan di pusat Kota Manchester, Inggris mirip seperti zombi.  Beberapa di antaranya bermuka kuyu dengan mata terbelalak namun pandangannya kosong mengerikan, berjalan tersandung-sandung. Mereka ini korban Spice.

Korban Spice bermunculan di kota London. Ada yang tampak terpaku laksana manekin toko di pinggir jalan. Ada pula yang terlihat koma atau terpuruk di pintu toko. Seorang pemuda berpakaian abu-abu terkulai di luar tangga McDonald, dia meracau sendiri. Kehadiran manusia zombi ini membuat para pelaju takut sehingga berlari ketika melewati mereka.

Daily Mail menyoroti tingkah laku manusia zombi yang menjadi korban Spice. Apa itu Spice? Spice  istilah generik untuk bahan campuran herbal dengan zat kimia sintetik. Sejak Mei 2016, Spice dijual bebas di Inggris setelah mendapatkan izin dari pihak berwenang.

Kini, kekuatan zat yang dikeluarkan Spice bagi para pemakainya membuat mereka seperti zombi. Diperkirakan lebih dari 95 persen penggunanya adalah anak-anak muda tunawisma di Manchester. Pecandu Spice telah kehilangan harapan. Mereka putus asa dengan kehidupan.

Para ahli obat bius memperingatkan bahwa Spice dapat merebak dari Utara ke Barat sehingga bisa menyulut gelombang kejahatan. Oleh karena itu polisi perlu bekerja keras untuk mencegahnya.

Robert Ralphs, seorang dosen kriminologi di Universitas Manchester dan ahli obat bius, mengatakan, Spice memiliki kualitas adiktif lebih baik daripada heroin.

Dampak penggunaan Spice itu sekarang mendapatkan perhatian luas di Inggris menyusul publikasi melalui video, penembakan oleh karyawan kantor di Manchester dan orang-orang yang terkena pengaruh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah foto di Daily Mail hasil jepretan sopir bus di sepanjang rute yang dilalui setiap hari di Wrexham, Wales Utara, menunjukkan sebuah ancaman serius bagi aparat keamanan di sana.

Misalnya, di sekitar alun-alun kota dan pusat perbelanjaan di Taman Piccadilly, sejumlah zombi terlihat berpipi cekung, berkulit putih tampak seperti hantu. Para pemakai berselonjor kaki di bangku taman menggunakan pipa hisap dengan Spice.

Salah seorang korban keganasan Spice mengaku bernama Carl. Pria 50 tahun itu bercerita kecanduan obat bius sejak beberapa tahun lalu setelah membelinya di toko resmi.

Dia memilih Spice karena praktis tinggal menghirup tidak perlu menyuntik. Setelah itu, dia merasa pusing dan seluruh persoalan hidupnya hilang.

DAILY MAIL | CHOIRUL AMIMINUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

5 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

6 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

7 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

7 hari lalu

Polisi mengamankan pelajar yang melakukan konvoi buka di jalanan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA/HO-Polsek Metro Tamansari
Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Barat akan memanggil sekolah maupun orang tua dari remaja yang kedapatan konvoi motor membawa petasan dan kembang api.


Hijrah Mantan Teroris

7 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?


Polisi Tangkap 4 Tersangka Peracik di Laboratorium Ekstasi Milik Fredy Pratama di Sunter

8 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Polisi Tangkap 4 Tersangka Peracik di Laboratorium Ekstasi Milik Fredy Pratama di Sunter

Bareskrim menggerebek pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung yang dikendalikan langsung oleh Fredy pratama.


Polisi Gerebek Pabrik Ekstasi di Sunter Jakarta Utara, Masuk Jaringan Narkoba Fredy Pratama

9 hari lalu

Para tersangka diperlihatkan saat rilis Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba jaringan Fredy Pratama di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023. Dalam keterangannya, Polri berhasil menangkap sebanyak 39 tersangka dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa 520 kg sabu, 280, 973 butir ekstasi, uang cash 22 miliar, barang perhiasan mewah senilai 1,82 miliar, kendaraan 20 unit, tanah dan bangunan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Polisi Gerebek Pabrik Ekstasi di Sunter Jakarta Utara, Masuk Jaringan Narkoba Fredy Pratama

Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama di kawasan Sunter, Jakarta Utara.


Penggerebekan Pabrik Happy Water di Semarang Bermula dari Kecurigaan Bea Cukai Soekarno-Hatta

9 hari lalu

Polisi menunjukkan barang bukti narkoba jenis Happy Water yang diproduksi di sebuah rumah di Jalan Ngesrep Barat, Kota Semarang, Kamis, 4 April 2024. ANTARA/I.C. Senjaya
Penggerebekan Pabrik Happy Water di Semarang Bermula dari Kecurigaan Bea Cukai Soekarno-Hatta

Bea Cukai Soekarno Hatta mencurigai adanya anomali pengiriman paket asal Cina. Bahan-bahan untuk membuat narkoba jenis happy water.


Polda Sulteng Gagalkan Peredaran 25 Kilogram Sabu Asal Malaysia

11 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polda Sulteng Gagalkan Peredaran 25 Kilogram Sabu Asal Malaysia

Ditresnarkoba Polda Sulteng menggagalkan narkotika jenis sabu sebanyak 25 kilogram yang hendak dibawa ke Kab. Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan.


Bareskrim Gerebek Clandestine Lab Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama di Sunter

11 hari lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri, Jendral Mukti Juharsa memberikan keterangan kepada wartawan usai memeriksa Vokalis band Zivilia sebagai saksi jaringan narkoba internasional Freddy Pratama di Bareskrim, pada Kamis, 5 Oktober 2023. TEMPO/Ohan
Bareskrim Gerebek Clandestine Lab Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama di Sunter

Direktorat Tindak Pidana Narkoba menggerebek pabrik ekstasi yang dikendalikan oleh bandar narkoba jaringan internasional Fredy Pratama.