TEMPO.CO, Washington - Sejumlah pejabat intelijen dan penegak hukum Amerika Serikat menduga kebocoran terbaru yang dipublikasi situs whistleblower WikiLeaks pada Selasa lalu bersumber dari kontraktor CIA.
Dua pejabat yang menolak diidentifikasi mengatakan kepada Reuters, Kamis, 9 Maret 2017, badan intelijen telah menyadari adanya kebocoran sejak akhir tahun lalu.
Baca: WikiLeaks: CIA Sadap TV, Ponsel, dan Komputer Warga Dunia
Salah satu pejabat mengatakan penyelidikan FBI dan CIA ditujukan untuk memeriksa perusahaan-perusahaan kontraktor guna memastikan mereka memiliki akses terhadap materi yang dipublikasikan WikiLeaks.
Pencarian itu dilakukan secara detail, termasuk ke semua komputer dan peranti komunikasi yang digunakan karyawan kontraktor CIA.
Baca: Cara Mencegah CIA Retas Informasi dari Gadget
Perusahaan kontraktor badan federal terbukti menjadi sumber kebocoran, seperti yang dilakukan Edward Snowden dan Harold Thomas Martin. Keduanya bekerja untuk perusahaan konsultan Booz Allen Hamilton saat disewa Badan Keamanan Nasional (NSA).
Dalam jumpa pers Selasa lalu, WikiLeaks menyatakan dokumen yang mereka peroleh sebelumnya telah beredar di antara peretas pemerintah dan kontraktor CIA. “Salah satunya kemudian memberikan kepada WikiLeaks.”
Dua pejabat tersebut yakin sekitar 9.000 dokumen mengejutkan ihwal teknik penyadapan CIA terhadap peranti elektronik individu salaam 2013-2016 itu otentik.
Dokumen itu menyajikan proses CIA menyalin percakapan, komunikasi terenkripsi, serta data online dengan membajak telepon pintar dan sistem operasi komputer serta memata-matai televisi pintar seperti milik Samsung.
Sementara itu, Gedung Putih mengatakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sangat prihatin atas pembocoran dokumen CIA oleh WikiLeaks.
“Siapa pun yang membocorkan informasi rahasia negara akan dihukum setimpal,” ujar Sean Spicer, juru bicara Gedung Putih.
Ryan Tripani, juru bicara CIA, kepada CNN menuturkan, “Kami tidak bisa menanggapi otentisitas dokumen yang dibocorkan WikiLeaks dan penyelidikan yang akan dilakukan.”
Tripani menegaskan, meski CIA berhak melakukan penyadapan elektronik terhadap individu tertentu, termasuk warga Amerika Serikat, “Kami tidak melakukannya.”
REUTERS | FORTUNE | SITA PLANASARI AQUADINI