TEMPO.CO, Washington - Badan penyelidik federal, FBI, bersama badan intelijen Amerika Serikat, CIA, akan menyelidiki bocoran terbaru situs whistleblower WikiLeaks bahwa CIA menyadap peranti elektronik individu, seperti televisi pintar.
Seperti dilansir CNN, Kamis, 9 Maret 2017, penyelidikan bersama dua badan federal itu akan mencari tahu bagaimana ribuan dokumen tersebut dapat dimiliki WikiLeaks dan apakah pembocor merupakan pegawai atau kontraktor CIA.
Baca: WikiLeaks: CIA Sadap TV, Ponsel dan Komputer Warga Dunia
Selain itu, CIA tengah menyelidiki, apakah masih ada dokumen lain yang belum diungkap WikiLeaks.
Saat dikonfirmasi ihwal penyelidikan ini oleh BBC, Carol Cratty, juru bicara FBI, meminta masalah itu ditanyakan kepada CIA.
Sedangkan Ryan Tripani, juru bicara CIA, kepada CNN mengatakan, “Kami tidak bisa menanggapi otentisitas dokumen yang dibocorkan WikiLeaks dan penyelidikan yang akan dilakukan.”
Baca: Arti Kode Vault 7 pada Dokumen CIA Hasil Bocoran WikiLeaks
Sekitar 9.000 dokumen diunggah WikiLeaks dalam lamannya pada Selasa lalu. Dokumen itu menyajikan proses CIA menyalin percakapan, komunikasi terenkripsi, serta online dengan membajak telepon pintar, sistem operasi komputer, dan televisi pintar seperti milik Samsung.
Tripani menegaskan, meski CIA berhak melakukan penyadapan elektronik terhadap individu tertentu, termasuk warga Amerika Serikat, “Kami tidak melakukannya.”
Reuters melaporkan, komunitas intelijen sejak setahun lalu telah menyadari terjadi kebocoran yang memicu publikasi WikiLeaks pada Selasa lalu.
Sejumlah pejabat yang menolak diidentifikasi menuturkan kepada CNN bahwa dokumen yang diunggah WikiLeaks sejauh ini otentik, walaupun belum ada kepastian datanya telah diubah.
Namun kecemasan terbesar saat ini, jika kode rahasia CIA berhasil ditembus, peretas dari seluruh dunia dapat mengacau.
"Publik Amerika harus prihatin karena publikasi WikiLeaks akan mengganggu kemampuan negara itu menghadapi teroris dan musuh,” ujar Tripani.
Sejumlah perusahaan teknologi yang diduga terdampak penyadapan CIA mulai angkat bicara.
Apple menyebutkan mulai memeriksa kelemahan perantinya. "Teknologi keamanan data iPhone mewakili layanan terbaik kami, dan kami akan terus memperbaikinya,” bunyi pernyataan Apple pada Rabu lalu.
Samsung, yang produk televisi seri F8000 miliknya diduga telah disusupi CIA, menyatakan melindungi privasi pelanggan menjadi prioritas perusahaan.
Microsoft juga mengatakan tengah memeriksa dugaan sistem operasinya telah disusupi virus penyadapan buatan CIA.
CNN | LA TIMES | BBC | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI