Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korut Kembangkan Piranti untuk Mata-Matai Ponsel Warga  

image-gnews
Ilustrasi Ponsel. bb.webpusat.com
Ilustrasi Ponsel. bb.webpusat.com
Iklan

TEMPO.CO, Seoul - Korea Utara alias Korut tengah mengembangkan piranti canggih untuk memata-matai secara digital warganya sendiri, yang kini semakin banyak menggunakan telepon seluler atau ponsel. 

Seperti dilansir Reuters, Kamis 2 Maret 2017, laporan 'Compromising Connectivity' yang didanai pemerintah Amerika Serikat  itu, menyatakan Korea Utara mengizinkan penggunaan ponsel dan akses internet agar memperoleh informasi melalui teknologi mata-mata tersebut.

Baca: Korea Utara Retas Telepon Seluler Pejabat Top Korea Selatan

"Dengan memberi rakyatnya teknologi jaringan baru seperti ponsel dan tablet, pemerintah Korea Utara berupaya menyaring konten tidak diperbolehkan dan memantau dari jauh apa yang dilakukan warganya,” kata Nat Kretchun, penulis utama laporan itu kepada Reuters

Kretchun, peneliti untuk InterMedia, organisasi berbasis di Washington yang mengeluarkan laporan ini, mengungkapkan bahwa teknologi ini dikembangkan oleh dua perusahaan bernama Red Star OS dan Koryolink.

Teknologi ini mampu menyadap pembicaraan warga yang menggunakan perangkat ponsel atau sejenisnya, maupun yang sedang mengakses internet. 

Akses informasi dari luar sangat dikontrol dengan ketat di Korea Utara. Acara televisi Korea Selatan dan film-film Hollywood menjadi hal yang ilegal di negara paling terisolasi di dunia tersebut.

Warga yang ingin menonton acara-acara itu harus mendapatkannya di pasar gelap, bertukar file melalui Bluetooth, atau USB secara sembunyi-sembunyi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk melawan penggunaan tersebut, Korea Utara telah meluncurkan piranti lunak yang wajib dipasang di perangkat mobile, sehingga secara otomatis jaringan pemerintah akan mencari dan menghapus file media asing ilegal.

Banyak orang Korea Utara yang tinggal dekat dengan negara tetangga Cina, secara diam-diam menggunakan ponsel murah dengan memanfaatkan jaringan Cina untuk menghindari kontrol negara dan berbicara dengan kontak asing.

Jaringan resmi ponsel Korea Utara, Koryolink, memiliki sekitar 3 juta pelanggan di negara berpenduduk 24 juta jiwa tersebut.

Strategi Korea Utara untuk mengijinkan penggunaan tab dan ponsel pintar bagi warganya telah menjadi pusat perhatian sejak pembunuhan Kim Jong-nam pada 13 Februari 2017, abang tiri pemimpin negara itu, Kim Jong-un, di bandara internasional Kuala Lumpur, Malaysia.

Laporan tersebut sebagian besar didasarkan pada wawancara dengan para pembelot Korea Utara, mengatakan pelanggan Koryolink menerima propaganda melalui pesan teks, seperti laporan dari penampilan publik oleh pemimpin Kim Jong-un.

REUTERS | CHANNEL NEWSASIA | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.