Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Parlemen AS Selidiki Persekongkolan Donald Trump dan Rusia  

image-gnews
Presiden Rusia, Vladimir Putin, duduk satu meja dengan pensiunan AS, Letjen Michael T. Flynn, saat makan malam di ajang ulang tahun Russia Today ke-10, di Moskow, Rusia, Desember 2015. AP
Presiden Rusia, Vladimir Putin, duduk satu meja dengan pensiunan AS, Letjen Michael T. Flynn, saat makan malam di ajang ulang tahun Russia Today ke-10, di Moskow, Rusia, Desember 2015. AP
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Komite intelejen parlemen Amerika Serikat, AS, telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki dugaan persekongkolan antara tim kampanye Donald Trump dan Rusia.

Langkah itu dibuat berdasarkan laporan yang menyebutkan bahwa ada bukti keduanya memiliki hubungan. 

Seperti dilansir Russia Today, Kamis 2 Maret 2017, ketua komisi intelejen parlemen, Devin Nunes dari Partai Republik dan anggotanya, Adam Schiff yang juga dari Republik, mengumumkan bahwa telah menyetujui melakukan penyelidikan.

Baca: Rusia Bantah Berkomunikasi dengan Juru Kampanye Donald Trump

"Kami telah mencapai kesepakatan tertulis antara anggota minoritas dan mayoritas dalam komite intelijen DPR, untuk menyelidiki dugaan kolusi Rusia dengan tim kampanye Trump," kata Schiff.

Menurut Schiff, analis intelijen AS telah menyimpulkan berdasarkan bukti yang diperoleh, bahwa Rusia mencoba untuk membantu Trump memenangkan pertarungan menuju Gedung Putih.

Sifat bantuannya dengan mendiskreditkan calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dan partainya, melalui serangan di dunia maya.

Dalam proses penyelidikan, komisi akan melakukan wawancara, meminta keterangan saksi, dan meninjau semua pelaporan yang mendasari laporan oleh Intelligence Community Assessment (ICA).

Baca: Rusia Rayakan Pelantikan Donald Trump Jadi Presiden AS 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Laporan berjudul 'Russian Activities and Intentions in Recent US Elections," disebutkan bahwa Rusia terbukti membantu tim pemenangan Trump pada pemilu presiden 2016.

Selama ini, Trump kerap membantah stafnya memiliki kontak dengan Moskow sebelum pemilu tahun lalu, dan menepisnya sebagai berita bohong yang dilakukan oleh media mainstream. Selain Trump, Rusia juga berulang kali membantah tudingan itu.

Namun, sebuah laporan dari Washington Post pada Rabu, 1 Maret 2017, menyebutkan bahwa Jaksa Agung pilihan Trump, Jeff Sessions, pernah melakukan kontak sebanyak dua kali dengan Duta Besar Rusia sepanjang tahun lalu.

Padahal saat uji kelayakan di parlemen, Sessions mengaku tidak pernah berhubungan dengan Duta Besar Sergey Kislyak yang dianggap AS sebagai mata-mata Rusia tersebut.

Laporan itu lantas membuat anggota parlemen menyerukan pengunduran dirinya, sebab dianggap telah melakukan kebohongan.

Selain itu, bulan lalu, Penasihat Keamanan Nasional AS, Michael Flynn, mengundurkan diri setelah terbukti melakukan kontak dengan Rusia pada Desember 2016, sebelum resmi menjabat sebagai pembantu Trump di Gedung Putih. 

Al JAZEERA | RUSSIA TODAY | YON DEMA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran