TEMPO.CO, Jakarta - Satu dari sepuluh kesepakatan yang akan ditandatangani Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan pemerintah Indonesia adalah kerja sama memberangus terorisme. Kerja sama memberangus terorisme menjadi kesepakatan utama dalam kunjungan Raja Salman ke Indonesia dari 1 Maret sampai 12 Maret 2017.
Saksikan: Raja Salman; Penguasa Tajir dari Gurun Tandus
"Kami tahu Indonesia menderita karena ledakan bom dan terorisme. Kami akan bekerja sama dengan Indonesia di bidang ini. Kita dapat bertukar data, kita dapat bertukar pengalaman, dan kita dapat mengalahkan orang-orang ini," kata Osama Mohammad Abdullah Alshuaibi, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, menanggapi kunjungan Raja Salman, seperti dilansir Al Arabiyah, Rabu, 1 Maret 2017.
Berita terkait: Mengenal Pangeran yang Dibawa Raja Salman ke Indonesia
Menurut Alshuaibi, personal militer Indonesia mengikuti pelatihan di sejumlah negara untuk memberangus Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kelompok Islam moderat di Indonesia semakin peduli terhadap isu terorisme di Indonesia setelah terjadi sejumlah serangan yang dilakukan pendukung ISIS dalam setahun terakhir.
Kunjungan Raja Salman ke Indonesia terjadi di tengah meningkatnya pengaruh kelompok-kelompok Islam dan pemimpin-pemimpin muslim yang dianggap tak sesuai dengan Islam moderat di Indonesia atau dikenal sebagai Islam Nusantara.
Berita terkait: Raja Salman Datang, Bandara Halim Jadwal Ulang Penerbangan
Raja Salman tiba di Indonesia hari ini untuk kunjungan selama 12 hari. Reuters yang mewawancarai Alshuaibi menyebut kunjungan Raja Salman ke Indonesia sebagai kunjungan terbesar Raja Arab Saudi dalam lima dekade terakhir.
Arab Saudi saat ini juga menghadapi ancaman terorisme, termasuk dari ISIS, yang menganggap negara itu tidak lagi murni menjalankan nilai-nilai Islam.
Al ARABIYAH | REUTERS | MARIA RITA
Video Terkait: