TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Delegasi pemerintah Korea Utara tiba di Kuala Lumpur, Malaysia, hari ini, 28 Februari 2017. Mantan duta besar Korea Utara untuk PBB, Ri Tong-il, yang memimpin delegasi menjelaskan, menyebut agenda utama kedatangan mereka adalah untuk mengambil jenazah Kim Jong-nam yang meninggal di Bandara Internasional Kuala Lumpur, dua pekan lalu.
"Kami juga akan membahas pelepasan warga negara lain yang ditangkap polisi Malaysia terkait dengan kejadian di atas. Perkembangan hubungan persahabatan antara Korea Utara dan pemerintah Malaysia juga akan dibahas," kata Ri Tong-il seperti dikutip dari The Star, 28 Februari.
Berita terkait: Kasus Kim Jong-nam, Malaysia Tuntut Siti Aisyah Dihukum Mati
Tidak ada rincian lebih lanjut dalam pernyataan yang dibuat di luar kompleks kedutaan Korea Utara, termasuk interogasi terhadap sekretaris kedua Kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur oleh polisi Malaysia.
Pada 13 Februari, Kim Jong-nam, abang tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, diduga dibunuh oleh dua wanita yang membekap wajahnya dengan bahan kimia yang telah diidentifikasi sebagai racun VX, di ruang keberangkatan Bandara Internasional Kuala Lumpur.
Berita terkait: Pembunuhan Kim Jong-nam Didalangi 2 Kementerian Korea Utara
Dua wanita tersangka pembunuhan Kim Jong-nam ditahan sehubungan dengan pembunuhan itu, yakni Doan Thi Huong, warga Vietnam; dan warga negara Indonesia, Siti Aisyah. Keduanya akan disidangkan di pengadilan Sepang pada Rabu, 1 Maret 2017.
Doan ditangkap pada 15 Februari saat ia berusaha mengejar penerbangan kembali ke Vietnam. Sedangkan Siti Aisyah ditahan hari berikutnya di apartemennya.
Berita terkait: Polisi Malaysia Cari Istri Kim Jong-nam, Eks Pramugari
Polisi juga menangkap seorang tersangka ketiga, warga Korea Utara bernama Ri Jong-chol. Polisi Malaysia memburu empat pria warga Korea Utara yang diduga terlibat pembunuhan Kim Jong-nam.
Korea Utara telah mengecam Malaysia terhadap penyelidikan kasus tersebut sehingga memicu pertikaian diplomatik kedua negara.
THE STAR | YON DEMA