TEMPO.CO, Washington – Juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer, melakukan pemeriksaan mendadak alias sidak terhadap telepon seluler stafnya, untuk mencegah mereka melakukan pembicaraan dengan wartawan.
Seperti dilansir Politico, Senin, 27 Februari 2017, Spicer meminta para staf menyerahkan, baik ponsel pribadi maupun ponsel milik pemerintah, setibanya di kantor pada pekan lalu.
Baca: Presiden Trump Menyesal Pilih Sean Spicer Jadi Jubir
Dalam pemeriksaan yang dilakukan dengan pengawasan pengacara Gedung Putih, Don McGahn, Spicer melarang stafnya menggunakan aplikasi pembicaraan pribadi, seperti Signal dan Confide, karena melanggar Undang-Undang Perekaman Federal.
Kepada stafnya, ia juga meminta, “Pemeriksaan ini harus dirahasiakan dari media karena akan lebih banyak masalah jika mereka tahu,” kata seorang sumber anonim yang membocorkan pemeriksaan ini kepada Politico.
Spicer, yang menolak menanggapi laporan ini, menurut seorang sumber kepada CNN, disebut frustrasi karena pencalonan Mike Dubke sebagai direktur komunikasi Gedung Putih, telanjur bocor ke media.
Spicer dan Dubke adalah kawan dekat, dan Spicer sangat mendukung penunjukan ini.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berulang kali mengeluhkan kebocoran informasi dalam kebijakan pemerintah.
Sebelum Spicer, Kementerian Luar Negeri mengirim memo legal kepada seluruh staf untuk mencegah kebocoran. Memo ini sendiri bocor kepada media.
Pada Jumat, 24 Februari 2107, Trump mengkritik badan intelijen federal, FBI, karena seorang agennya membocorkan informasi kepada media bahwa FBI menolak permintaan Gedung Putih terkait dengan penyelidikan Trump dengan Rusia.
POLITICO | CNN | SITA PLANASARI AQUADINI