TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Sejumlah pejabat Malaysia membenarkan kabar bahwa mereka sedang memburu dua orang yang berdiri di perempatan jalan terkait dengan pembunuhan Kim Jong-nam.
Baca Juga:
Malaysia Sebut Siti Aisyah Terlibat Pembunuhan, KBRI Menyayangkan
Ini Penjelasan Siti Aisyah Soal Tewasnya Kim Jong-nam
Polisi yakin, seorang diplomat Korea Utara dan pekerja bandara terlibat dalam penyerangan di lapangan terbang internasional Kuala Lumpur, Senin, 13 Februari 2017.
"Akibat penyerangan itu, saudara tiri Kim Kong-un tewas," ujar polisi.
Menurut koran Guardian, berita pemburuan itu muncul tak lama setelah polisi masuk ke kamar mayat, tempat jenazah Kim Jong-nam disemayamkan sementara.
Newsweek melaporkan, polisi Malaysia membenarkan bahwa Kim Jong-nam meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah dua perempuan membekap muka Kim Jong-nam dengan benda beracun sebelum korban terbang menuju Makau.
Makau adalah tempat Kim Jong-nam tinggal di pengasingan bersama keluarganya.
Kepala Kepolisian Malaysia, Khalid Abu Bakar, mengatakan, diplomat Korea Utara yang menjabat sebagai orang kedua di kedutaan, Hyon Kwang song, 44 tahun, diduga kuat terlibat dalam pembunuhan tersebut.
"Selain itu, kepolisian juga sedang memburu petugas bandara bernama Kim Uk Il, 37 tahun. Keduanya masih di Malaysia," kata Khalid.
Dia menambahkan, "Kami berharap pihak kedutaan bersedia bekerjasama dengan kami dan mengizinkan kami meminta keterangan dari keduanya atau memaksa mereka datang kepada kami," ucap Khalid kepada wartawan.
Sampai sejauh ini, sebanyak delapan orang disangka kuat terlibat dalam pembunuhan tersebut. Polisi yakin empat di antara mereka telah kembali ke Pyongyang.
Baca Juga: Keluarga Tak Percaya Siti Aisyah Bunuh Kim Jong-nam
Pekan lalu, polisi menahan dua orang perempuan masing-masing berasal dari Vietnam dan Indonesia. Keduanya diyakini polisi terlibat langsung dalam pembunuhan tersebut.
NEWSWEEK | CHOIRUL AMINUDDIN