TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pihak berwenang Malaysia menambah masa penahanan Siti Aisyah, 25 tahun, WNI asal Serang, Banten yang diduga terlibat dalam kasus pembumuhan saudara pemimpin utara, Kim Jong-nam. Sampai saat ini, KBRI di Kuala Lumpur belum mendapat akses bertemu Siti Aisyah.
Baca juga:
Ini Penjelasan Siti Aisyah
Begini Saat Sebelum dan Sesudah Kim Jong-nam Tewas Diracun
Penambahan masa penahanan Siti Aisyah disampaikan Kepala Kepolisian Malaysia, Khalid Abu Bakar, di Kuala Lumpur, Rabu, 22 Februari 2017.
"Tiga tersangka pembunuhan, yakni seorang warga negara Vietnam, seorang warga negara Indonesia dan seorang warga negara Korea Utara, disambung masa penahanannya selama 7 hari lagi," kata Khalid Abu Bakar dalam konfrensi pers yang diadakan di Markas Besar Polisi Malaysia, di Bukit Aman, Kuala Lumpur.
Satu tersangka lagi, warga negara Malaysia yang ditengarai sebagai pacar Siti Aisyah, dibebaskan dengan jaminan.
Menurut Khalid Abu Bakar, tambahan penahanan diperlukan karena pihak berwenang masih memerlukan keterangan ketiga tersangka dalam investigasi pembunuhan Kim Jong-nam sembari menunggu hasil kajian laboratorium.
Ditanya mengenai kemungkinan boleh tidaknya Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia untuk memberikan pendampingan konsuler kepada Aisyah, Khalid Abu Bakar mengaku akan mempertimbangkannya.
"Kami akan mempertimbangkan jika Kedutaan Indonesia meminta akses konsuler untuk mendampingi Siti Aisyah dalam penambahan masa penahanannya."
Ditanya tentang kemungkinan Aisyah lolos dalam kasus ini, Khalid Abu Bakar menyatakan semua tergantung hasil penyidikan yang dilakukan polisi. "Kalau dari hasil penyidikan ternyata yang bersangkutan tidak terlibat, tidak ada alasan bagi kami memproses hukum."
Kim Jong-nam tewas di Bandara Kuala Lumpur, Senin pagi, 13 Januari 2017, ketika dua orang wanita menyemprotkan cairan ke wajahnya. Polisi kemudian menangkap dua wanita termasuk Siti Aisyah.
Kapolri Tito Karnavian mengatakan, dalam pemeriksaan Siti Aisyah mengaku ikut serta dalam reality show oleh satu acara televisi. Ia diminta menyemprotkan cairan ke orang-orang yang melintas di sekitar Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia.
"Ia tidak menyadari hal itu sebagai upaya pembunuhan yang diduga dilakukan oleh agen asing," kata Tito kepada wartawan di Aceh, seperti dilansir dari CNN, 19 Februari 2017.
Baca juga: Pembunuhan Kim Jong-nam, Kaus Bertulis LOL Jadi Populer
Siti Aisyah menyatakan sebelumnya dia menyemprotkan cairan itu ke beberapa orang dengan tujuan sama, yakni membuat lelucon dalam reality showTV tersebut. "Tiga sampai empat kali," kata Tito mengutip ucapan Siti Aisyah. Menurut Tito, diduga ada zat tertentu yang sangat berbahaya di alat penyemprot.
MASRUR (KUALA LUMPUR)