TEMPO.CO, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memilih Letnan Jenderal Herbert Raymond McMaster sebagai penasihat keamanan nasional. Pilihan Trump mendapat pujian dari kubu pendukungnya ataupun oposisi, partai Demokrat.
Berita terkait: Trump Dipuji Pilih Jenderal McMaster Jadi Penasihat Keamanan
Siapa McMaster dan bagaimana sepak terjangnya selama ini?
1. McMaster saat ini berusia 54 tahun. Lulus dari West Point. Gelar PhD diraihnya dari Universitas North Carolina di Chapel Hill dalam bidang sejarah AS.
2. Veteran perang Teluk dan diganjar bintang Perak pada 1991. Penghargaan itu diberikan setelah ia memimpin pasukan kecil 2nd Armored Cavalry Regiment menghancurkan lebih dari 80 tank dan kendaraan perang lainnya milik Irak. Pasukan ia pimpin berhadapan dengan pasukan Pengawal Republik Irak pada 1991 di kawasan 73 Easting. Di sinilah tempat terbesar pertempuran tank sejak Perang Dunia II.
3. Nama McMaster menanjak setelah menerbitkan buku pada 1997 yang berjudul Dereliction of Duty. Buku ini mengkritik lemahnya kepemimpinan dalam militer dan politik selama Perang Vietnam. Buku ini kemudian menjadi buku yang disarankan untuk dibaca bagi para kolonel dan jenderal.
4. McMaster masuk daftar 100 orang paling berpengaruh pada 2014 versi majalah Time. McMaster disebut sebagai prajurit pemikir abad ke-21. Sosoknya dianggap langka karena kerap melawan sistem namun selamat hingga masuk jajaran perwira senior.
5. McMaster, yang dijuluki perwira, berbicara vokal bukan tanpa kendala dalam menapaki jenjang kariernya. Ia sempat dilewati dalam dua kali seleksi untuk meraih bintang satu.
TIME |CHANNEL NEWS ASIA | GUARDIAN | MARIA RITA