TEMPO.CO, Gaza - Sebanyak 13 keluarga Palestina kehilangan rumah setelah kediaman mereka di Bir Ayoub, sekitar Silwan, daerah pendudukan Yerusalem Timur, dihancurkan serdadu Israel.
Hajj Salih Shweiki mengatakan kepada Ma'an, keluarganya memilih membongkar sendiri rumahnya untuk menghindari biaya besar yang dikenakan pemerintah kotapraja.
Baca juga:
Berkomplot dengan Israel, Hamas Hukum Mati 6 Pria Palestina
Menurut Shweiki, kantor wali kota akan menetapkan biaya 80 ribu shekels atau sekitar Rp 288 juta untuk pembongkaran rumah.
Shweiki menjelaskan, anggota keluarganya membongkar sendiri rumahnya mulai bagian dalam pada Sabtu, 18 Februari 2017, menggunakan palu besar dan peralatan seadanya. Rumahnya dibangun dari batu bata dan besi.
"Saya memiliki dua pilihan sulit, membongkar sendiri rumah yang telah menjadi hunian bagi anak-anak dan cucu yang besar di sini selama sepuluh tahun atau pemerintahan daerah pendudukan akan membuldoser tanpa memberi peringatan dan memaksa kami membayar Rp 288 juta," ucap Shweiki.
Fakhri Abu Diab, juru bicara komite lokal yang bekerja untuk melindungi properti warga Palestina di Silwan, menuturkan kepada Ma'an, "Institusi pendudukan Israel telah melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Silwan dalam bentuk penyitaan tanah."
Diab berujar, "Israel sengaja melakukan penghancuran untuk menekan penduduk pribumi agar mereka meninggalkan kota yang berbatasan dengan kota lama dan Masjid Al-Aqsa."
MIDDLE EAST MONITOR | CHOIRUL AMINUDDIN