Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pukuli Demonstran yang Diborgol, Tujuh Polisi Divonis Bui  

image-gnews
Ken Tsang Kin-chiu (tengah), bersama kuasa hukumnya saat meninggalkan pengadilan di Hong Kong, 19 Oktober 2015. REUTERS/Bobby Yip/Files
Ken Tsang Kin-chiu (tengah), bersama kuasa hukumnya saat meninggalkan pengadilan di Hong Kong, 19 Oktober 2015. REUTERS/Bobby Yip/Files
Iklan

TEMPO.CO, Hong Kong - Pengadilan Hong Kong memvonis tujuh polisi dengan hukuman 2 tahun penjara karena memukuli seorang demonstran prodemokrasi yang sudah diborgol.

Seperti dilansir Reuters, Jumat, 17 Februari 2017, putusan yang jarang terjadi ini dijatuhkan setelah rekaman para polisi menyeret dan memukuli Ken Tsang Kin-chiu, demonstran prodemokrasi, pada 15 Oktober 2014 beredar di dunia maya.

Baca: Pemimpin Demo Mahasiswa Anti-Cina Menang Pemilu Hong Kong

Hakim David Dufton menyatakan tujuh polisi itu bersalah karena, “Merusak reputasi kepolisian Hong Kong dengan melakukan penyiksaan yang disaksikan seluruh dunia, apalagi tidak ada alasan untuk melakukan penyiksaan.”

Meski menyatakan hukuman penjara layak diterima para terpidana, Dufton mengakui bahwa saat insiden terjadi kepolisian Hong Kong mengalami tekanan yang sangat besar untuk menjaga ketertiban setelah massa gerakan “Payung” memblokir jalanan utama Hong Kong selama tiga bulan.

Insiden ini merupakan salah satu peristiwa yang terjadi selama aksi protes 79 hari yang melumpuhkan Hong Kong dan menjadi ancaman serius bagi pemimpin Partai Komunis Beijing selama beberapa dekade terakhir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dufton juga menghukum dua pejabat senior kepolisian yang tidak turut serta dalam penyiksaan terhadap Tsang. “Tapi keduanya tidak menghalangi koleganya untuk menyiksa korban dan justru memprovokasi mereka.”

Sejumlah polisi yang duduk di kursi pesakitan terlihat memasang wajah datar saat putusan dibacakan. Sedangkan beberapa polisi lain melambaikan tangan kepada keluarga yang menyaksikan jalannya persidangan.

Tsang, pekerja sosial, mengalami luka pada wajah, leher, dan bahu akibat serangan itu. Ia sedang diborgol dengan plastik saat insiden terjadi, meski sebelumnya sempat melempari polisi dengan sejumlah cairan.

Unjuk rasa besar-besaran pada 2014 dilakukan untuk memprotes aturan pemilihan umum di Hong Kong. Meski Beijing mengakui sistem khusus bagi Hong Kong setelah wilayah itu bergabung pada 1997, warga kesal karena anggota parlemen dan pemimpin daerah hanya dapat dipilih atas izin Beijing.

REUTERS | CHANNEL NEWSASIA | SITA PLANASARI AQUADINI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

6 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

9 hari lalu

Truong My Lan. Istimewa
Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.


Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

11 hari lalu

Front Mahasiswa Anti Kekerasan Papua menggelar Aksi didepan gedung Komnas HAM RI, di Jakrta, Jumat 3 Maret 2023. Aksi ini sebagai bentuk Solidaritas rakyat Papua Wamena terhadap Pelanggaran HAM yang di perbuat oleh TNI/POLRI dan menuntut usut penembakan di Wamena yang mengakibatkan 9 orang meninggal. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

11 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

13 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong


Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

15 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. shutterstock
Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.


Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

23 hari lalu

Leslie Cheung. last.fm
Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

Film Leslie Cheung, aktor Hong Kong, yang berjudul Farewell My Concubine pada tahun 1993 meraih penghargaan Palme D'Or di Festival Cannes


5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

27 hari lalu

Jamia Mosque Hong Kong (Hong Kong Tourism Board)
5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

Masjid tertua di Hong Kong dibangun pada 1840-an dan kini termasuk salah satu bangunan bersejarah grade 1.


Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

27 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.


Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

28 hari lalu

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

Hong Kong, sebuah kota yang memikat dengan perpaduan antara budaya tradisional dan kemajuan modern, menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi seluruh anggota keluarga.