TEMPO.CO, PETALING JAYA— Penyelidikan sementara kepolisian Malaysia atas pembunuhan Kim Jong-nam, abang tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, semakin terkuak.
Seperti dilansir Free Malaysia today, Jumat 17 Februari 2017, sumber kepolisian Malaysia mengatakan kepada The Star bahwa pembunuhan diduga telah direncanakan sehari sebelumnya oleh dua wanita dan empat pria.
Baca: Racun Ditubuh Kim Jong-nam Lebih Mematikan Daripada Sianida
Dalam rekaman kamera pengawas bandara internasional Kuala Lumpur, KLIA2, pada Ahad lalu, terlihat enam tersangka berjalan menuju terminal penerbangan maskapai murah sambil, “menyemprot cairan di antara mereka.”
“Mereka mungkin tengah mencari lokasi yang tepat untuk menyerang Kim Jong-nam di terminal keberangkatan,” kata sumber itu.
Kedua perempuan, Siti Aisyah pemilik paspor Indonesia dan Doan Thi Huong berpaspor Vietnam, telah ditangkap.
Pria pertama dalam kelompok itu Muhammad Farid Jalaluddin, yang juga kekasih Siti Aisyah, telah ditangkap. Sedangkan tiga pria lain masih dalam pencarian.
Siti Aisyah ditangkap di lantai tiga sebuah hotel di Ampang, bersama tiga lembar US$100. Berdasarkan keterangan paspor yang dibuat di Serang, Banten, ia lahir pada 11 Februari 1992 dari etnis Jawa.
Adapun Muhammad Farid Jalaluddin diperiksa karena mengantar Aisyah dan perempuan asal Vietnam dari hotel di Bandar Baru Salak Tinggi ke bandara Kuala Lumpur.
“Farid bukan tersangka utama, tetapi dia membantu penyelidikan kami,” kata kepala kepolisian Selangor Abdul Samah Mat.
Sebelumnya, surat kabar Malaysia, Utusan Malaysia, menyebut kedua tersangka utama pembunuhan Jong-nam, kemungkinan telah dimanfaatkan oleh agen-agen dinas rahasia asing untuk melakukan pembunuhan dengan racun mematikan itu.
"Mereka mungkin telah dimanfaatkan untuk terlibat secara langsung dengan pembunuhan agar identitas agen dinas rahasia itu tidak terungkap. Ini adalah taktik intelijen yang biasa disebut cut out," kata sumber itu di Kuala Lumpur.
Kim Jong-nam, putra sulung mendiang pemimpin besar Korea Utara, Kim Jong-il, tiba di Malaysia pada 6 Februari. Ia dijadwalkan bertolak ke Macau pada Senin pukul 9 pagi waktu setempat.
Saat berada di KLIA2, ia didekati perempuan yang menyemprotkan cairan ke wajahnya, sementara seorang perempuan lain menutup wajahnya dengan sapu tangan. Ia meminta bantuan kesehatan di bandara, tetapi meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
FREE MALAYSIA TODAY | THE STAR | SITA PLANASARI AQUADINI