TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Departemen Kimia Malaysia, Kamis, 16 Februari 2017, menerima beberapa sampel racun dari polisi untuk investigasi pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Direktur Forensik Departemen Cornelia Charlito Siricord mengatakan sampel itu diterima petang ini dan akan dianalisis sesegera mungkin.
Berita terkait:
Racun di Tubuh Kim Jong-nam Lebih Mematikan daripada Sianida
Korea Utara Benarkan Kim Jong-nam yang Tewas di Malaysia
Facebook Kim Jong-nam Jadi Petunjuk Kematiannya
Siricord menolak mengatakan jenis sampel yang diterima apakah berbentuk produk carian atau padat.
"Kami menerima beberapa sampel dari polisi untuk dianalisis. Sesuai dengan prosedur khususnya terhadap kasus penting, kami akan melakukan analisis sesegera mungkin," katanya kepada Bernama.
Hari ini, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi membenarkan kabar bahwa seorang warga Korea Utara bernama Kim Jong-nam tewas pada Senin, 13 Februari 2017.
Cornelia menjelaskan, sampel-sampel itu akan dianalisis oleh dua divisi di Departemen dan hasilnya akan segera diserahkan kepada polisi.
Jong-nam dilaporkan tewas dibunuh di bandara internasional Kuala Lumpur, Senin, 13 Februari, pukul 08.00 waktu setempat, ketika akan terbang menuju Macau.
Menurut polisi, sejam sebelum dia tewas seorang perempuan membekab wajah Jong-nam dengan kain beracun. "Dia tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit di Putrajaya," kata polisi.
Kim Jong-nam yang menggunakan nama Kim Chol diyakini tiba di Malaysia dari Makau pada 6 Februari 2017.
BERNAMA | CHOIRUL AMINUDDIN