TEMPO.CO, Yerusalem – Otoritas Israel menghancurkan sedikitnya tiga rumah, dua di antaranya dalam prose pembangunan, di daerah pendudukan Issawiyah, Yerusalem Timur.
Pemilik salah satu rumah, Salih Turk, mengatakan kepada Ma’an, satu pasukan besar polisi, termasuk pasukan khusus Israel, menyerbu rumahnya dan memaksa mengevakuasi keluarganya.
”Bahkan mereka melarang kami mengambil barang-barang milik kami,” ucapnya.
Baca juga:
Israel Culik 20 Warga Palestina di Tepi Barat
Selanjutnya, tutur Turk, suara buldozer meraung-raung menghancurkan rumahnya. Dia menambahkan, 11 anggota keluarganya, termasuk enam anak kecil, saat ini hidup tanpa rumah akibat dibuldozer tentara Israel.
Turk mengatakan Pemerintah Kota Yerusalem telah menunda demolisi rumahnya setahun lalu hingga 8 Februari 2017 dan mendendanya 25 ribu shekels atau sekitar Rp 89 juta.
”Denda sebesar itu belum saya bayar,” tuturnya.
Sebelumnya, Turk mengaku dia dan pengacaranya sudah diberi tahu masalah rencana pembongkaran rumah tersebut.
Sementara itu, anggota Komite Populer Lokal, Muhammad Abu al-Hummus, mengatakan kepada Ma’an bahwa dua rumah dalam pembangunan yang dihancurkan itu berada di kawasan Isswiya.
Menurut Abu al-Hummus, otoritas Israel bangunan selanjutnya dibangun meskipun tanpa izin dari kantor Wali Kota Yerusalem.
FARS NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN