TEMPO.CO, Austin —Seorang pilot perempuan dari maskapai United Airlines diturunkan paksa dari pesawat yang akan bertolak dari bandara internasional Austin, Texas karena meracau soal politik Amerika Serikat dan perceraiannya.
Seperti dilaporkan CBS News, Senin 13 Februari 2017, pilot perempuan yang tidak disebutkan namanya itu seharusnya menerbangkan pesawat United Flight 455 dari Austin ke bandara internasional San Francisco di California pada Sabtu lalu.
Baca: Pemimpin Hizbullah Sebut Trump Pemimpin 'Idiot'
Keanehan sang pilot sudah dideteksi oleh penumpang ketika ia menaiki pesawat dengan pakain biasa.
“Ia kemudian meminta para penumpang untuk melakukan pemungutan suara, apakah dia harus berganti seragam atau memakai pakaian biasa,” kata Pam O’Neal, salah satu penumpang United Flight 455.
Kekhawatiran penumpang semakin bertambah ketika sang pilot meminta maaf karena ia baru saja mengalami perceraian yang buruk.
Namun ketakutan penumpang mencapai puncaknya, ketika sang pilot memaki Presiden Donald Trump dan rivalnya dalam pemilu presiden, Hillary Clinton.
“Mereka berdua pecundang. Saya tidak memilih mereka berdua karena mereka pembohong,” kata sang pilot melalui interkom.
Para penumpang, termasuk Randy Reiss kemudian berkicau meminta maskapai United Airlines mengganti sang pilot.
“Saya gemetar saat ini. Saya meninggalkan pesawat @united 455 karena pilot menunjukkan ia tidak cukup waras untuk menerbangkan pesawat,” demikian kicau Reiss.
Penerbangan ini kemudian tertunda hingga dua jam untuk menemukan pilot pengganti. Sang pilot pengganti pun meminta maaf atas sikap aneh koleganya.
CBS NEWS | AP | SITA PLANASARI AQUADINI