TEMPO.CO, Los Angeles – Nuansa politik sangat kental membekap ajang musik bergengsi Amerika Serikat, Grammy Award 2017.
Seperti dilansir Hollywood Reporter, Senin, 13 Februari 2017, trio musikus rap A Tribe Called Quest, Busta Rhymes, and Anderson .Paak menampilkan pertunjukan anti-Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam perhelatan yang berlangsung pada Ahad malam waktu setempat.
Baca: Pakai Gaun Dukung Trump di Grammy, Musikus Ini Dicemooh
Trump disebut sebagai “Presiden Agent Orange”, kata yang merujuk pada zat beracun yang digunakan Amerika Serikat untuk meracuni rakyat Vietnam dalam perang pada 1970-an.
”Saya berterima kasih kepada presiden Agent Orange untuk menunjukkan kejahatanmu kepada rakyat Amerika Serikat. Kami berterima kasih kepada Presiden Agent Orange atas upaya gagalmu melarang muslim. Kini kami bersatu!”
Bintang rap ini kemudian menendang sejumlah batu bata yang menjadi simbol tembok perbatasan yang ingin dibangun Trump di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko.
Di akhir pertunjukan, mereka meneriakkan, “Seluruh orang jahat pergilah,” dan “Melawan.”
Kata-kata terakhir ini adalah mantra yang kerap dilontarkan demonstran anti-Trump selama beberapa pekan terakhir sejak ia dilantik menjadi Presiden Negeri Abang Sam.
Selain musikus rap ini, sejumlah musikus lain menggunakan Grammy Award kali ini untuk menunjukkan sikap politik mereka.
Penyanyi sekaligus komposer Joy Villa menggunakan gaun dengan tulisan “Make America Great Again” sebagai dukungan terhadap Trump.
Sedangkan kelompok rock Highly Suspect mengenakan jaket anti-Trump dengan tulisan “Impeach”, yang berarti “makzulkan”.
HOLLYWOOD REPORTER | THE WASHINGTON TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI