TEMPO.CO, Jakarta - Seorang tentara Cina yang terjebak di India selama lebih dari 50 tahun akhirnya bersatu kembali dengan keluarganya. Dilansir dari BBC, Wang Qi, yang menyeberang ke India pada 1963, tidak diberi dokumen yang diperlukan untuk meninggalkan negara tersebut.
Wang Qi akhirnya dikunjungi oleh diplomat Cina yang berjanji mengupayakannya kembali ke negara asalnya. Ia pun kembali ke Beijing dan bertemu lagi dengan anggota keluarganya.
Baca juga:
Bergabung dengan ISIS, Bekas Pemain Futsal Belgia Tewas di Suriah
Mesir Tunjuk Khatib Perempuan Ceramah di Masjid
Di kota asalnya, Xianyang, Wang Qi disambut oleh penduduk setempat dengan menggeber banner yang bertuliskan, "Selamat datang kembali, tentara, ini adalah perjalanan berat."
Wang Qi keluar dari Delhi pada Jumat malam ditemani oleh anak-anaknya. Pemerintah Cina membawanya beserta keluarganya berbelanja di mall di Delhi sebelum mereka terbang.
Wang Qi juga akhirnya mendapatkan dokumen dari Menteri Luar Negeri India yang menyatakan bahwa ia bebas meninggalkan India. Keluarganya pun diberi paspor India sehingga mereka bisa meninggalkan India bersama-sama jika mau. Namun, istrinya yang seorang warga asli India tak ikut menemani karena sakit.
Masih belum jelas apakah Wang Qi berencana kembali ke India. Sebab, dia tak pernah mendapatkan kewarganegaraan India. Sementara itu, pada tahun 2013, dia diberi paspor Cina.
Wang Qi menuturkan perjalanannya dimulai saat ia bertugas membangun jalan untuk tentara Cina. Namun ia ditangkap pada Januari 1963, ketika tersesat ke wilayah India.
"Saya sudah keluar dari kamp saya untuk berjalan-jalan tapi tersesat. Saya lelah dan lapar. Saya melihat sebuah kendaraan Palang Merah dan meminta mereka untuk membantu saya. Mereka menyerahkan saya kepada tentara India," kata Wang Qi.
Wang Qi menghabiskan enam tahun berikutnya dari penjara ke penjara sebelum pengadilan membebaskannya pada 1969. Kemudian polisi membawanya ke Tirodi, sebuah desa yang sangat luas di negara bagian India Tengah Madhya Pradesh.
Meski telah bebas, Wang Qi tidak diizinkan meninggalkan negara tersebut. Ia lantas bekerja di pabrik tepung dan menikahi wanita lokal.
BBC | MAYA AYU