TEMPO.CO, Portland - Kebijakan kaku Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap tujuh negara muslim mulai menuai dampak terhadap keselamatan nyawa seorang bayi asal Iran.
Iran, salah satu negeri yang warga negaranya dilarang masuk ke AS karena diangap sebagai ancaman teror oleh Trump.
Namun demikian, sikap Trump tersebut mengakibatkan nyawa Fatameh Reshad, bayi empat bulan Iran, terancam lenyap.
Gadis mungil ini ditolak kedatangannya ke sebuah rumah sakit di Porland, Oregon, untuk menjalani operasi jantung.
Para dokter di Iran mengatakan, orang tua bayi beberapa pekan lalu mengatakan bahwa gadisnya harus segera dioperasi.
Tetapi visa kunjungan keluarga dibatalkan oleh imigrasi AS setelah Trump mengumumkan pelarangan masuk terhadap warga asal tujuh negara muslim, termasuk Iran.
"Dia harus segera dioperasi atau akan dibiarkan meninggal," kata paman Fatameh, Samad Taghizadeh, warag negara AS tinggal di Portland.
Sebelumnya, keluarga ini telah dijanjikan mendapatkan visa kunjungan ke AS di Dubai. Tetapi mendadak dibatalkan setelah Trump menetapkan pelarangan terhadap warga negara Iran. Mereka terpaska harus kembali ke Iran.
Beruntung, hakim di Seatle menentang pelarangan Trump sehingga bayi Fatameh bisa masuk ke AS untuk menjalani perawatan medis.
Menurut siaran pers yang disampaikan staf OHSU Doernbecher Children’s Hospital, Portland, Fatameh Reshad harus menjalani persiapan operasi jantung pada Jumat, 10 Februari 2017.
"Untuk sementara hasil observasi kami terhadap bayi Fatameh menggembirakan," kata Laurie Armbsby, Kepala Divisi Kardiologi Pediatrik di OHSU Doernbecher's Children's Hospital.
"Fatameh tampak baik," kata Armbsby. "Hasil uji klinis kami pagi ini mengatakan, dia harus segera dioperasi," imbuhnya.
Pihak rumah sakit mengatakan, keluarga ini mengucapkan banyak terima kasih kepaa semua pihak yang telah membantu sehingga mereka bisa melakukan perjalanan ke AS demi pengobatan Fatameh. Keluarga ini juga memberikan penghargaan khusus kepada anggota Kongres, Gubernur Oregon dan New York.
JAPAN TIMES | INDEPENDENT | CHOIRUL AMINUDDIN