TEMPO.CO, Kabul - Komite Palang Merah Internasional menghentikan sementara bantu kemanusiaan di Afganistan. Langkah ini diputuskan Kamis, 9 Februari 2017, atau sehari setelah terbunuhkan 6 karyawan Palang Merah Internasional ketika menyalurkan bantuan ke kawasan terpencil. Pencarian dua stafnya yang hilang masih berlangsung.
Kepala ICRC mengatakan bahwa "Insiden penyerangan itu sangat buruk yang ditujukan kepada kami dalam kurun waktu 20 tahun." Dia melanjutkan, ICRC tidak mengetahui siapa di balik serangan tersebut.
"Kami akan menghentikan operasi sedikitnya seminggu terhitung sejak kolega kami tewas dalam serangan semalam," kata Thomas Glass, juru bicara ICRC kepada Al Jazeera.
"Kami berada di Afganistan selama lebih dari 30 tahun untuk melayani masyarakat yang membutuhkan. Kami ingin menyediakan bantuan dan membantu namun tidak termasuk biaya korban rekan kami. Oleh karena itu, kami ingin tahu apa yang terjadi sebelum kami memulai kembali usaha kemanusiaan kami."
Juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, menyatakan tidak terlibat dalam aksi serangan terhadap pekerja Palang Merah Internasional.
Gubernur Provinsi Jowjan, Lotfullah Azizi, mengatakan, konvoi bantuan palang merah internasional diserang oleh sejumlah pria bersenjata diduga anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN