Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Duh, Pakistan Larang Pemutaran Film Terbaru Shah Rukh Khan  

image-gnews
Kiri: Foto masa kecil aktor Bollywood Shah Rukh Khan. Ia menjelma menjadi aktor yang membintangi banyak film-film India terlaris. Buzzfeed.com
Kiri: Foto masa kecil aktor Bollywood Shah Rukh Khan. Ia menjelma menjadi aktor yang membintangi banyak film-film India terlaris. Buzzfeed.com
Iklan

TEMPO.CO, Islamabad – Pakistan melarang pemutaran film terbaru aktor terkaya India, Shah Rukh Khan. Semula, film bertajuk Raees ini akan diputar di seluruh Pakistan pada 2 Februari.

Seperti dilansir BBC, Rabu, 8 Februari 2017, badan sensor film Pakistan, CBFC, tidak menyebut alasan larangan film yang juga dibintangi aktris Pakistan, Mahira Khan ini.

Baca: Habiskan Liburan Panjang, Obama Belajar ‘Kitesurf’

Ever Ready Pictures, distributor film Raees di Pakistan, mengatakan penolakan terjadi pada Senin, 6 Februari 2017, setelah CBFC sempat menyaksikan film itu pada Jumat pekan lalu.

Namun CBFC mengatakan kepada BBC bahwa salah satu alasan pelarangan adalah film ini menampilkan, “Muslim sebagai penjahat dan teroris.”

“Sejumlah adegan juga sangat menyudutkan umat muslim,” demikian pernyataan seorang pejabat CBCF yang menolak disebutkan namanya.

Nadim Mandviwala, pemilik jaringan bioskop Attrium Cinemas, mengatakan, meski Raees telah dinanti-nanti oleh publik Pakistan, “Pemerintah khawatir film ini akan memicu ketegangan antara pemeluk agama.”

Kecaman terhadap film ini juga dilontarkan komunitas Syiah India, karena terdapat prosesi keagamaan Syiah dalam film tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Film Raees menceritakan tokoh Raees Alam, seorang tokoh mafia muslim dari Negara Bagian Gujarat.
Sineas asal Pakistan, Jami Mehmood, mendesak pemerintah mencabut larangan itu.

“Kita harus toleran dengan nila-nilai orang lain. Anggap saja kita menonton film India, seperti publik Amerika Serikat menyaksikan film Iran.”

Pakistan menerapkan larangan sementara pemutaran film India pada 1965 setelah perang kedua negara. Larangan itu menjadi permanen setelah perang sipil Bangladesh pada 1971.

Pada 2007, Pakistan mencabut larangan ini. Film India sangat populer di Pakistan dan berhasil membangun industri perfilman di negara tersebut.
 
Namun, pada September 2016, Pakistan kembali melarang impor film dari India sebagai balasan karena India melarang pemain dan sineas dari Pakistan bekerja di Bollywood.

Larangan ini dicabut pada Desember setelah badan importir film Pakistan, PFEA, mengizinkan dua film Bollywood, Kaabil dan Ae Dil Hai Mushkil, diputar.

BBC | SITA PLANASARI AQUADINI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

1 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu


10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

7 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

8 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Fans Padati Depan Rumahnya saat Idul Fitri, Shah Rukh Khan: Hariku Jadi Istimewa

11 hari lalu

Shah Rukh Khan menyapa penggemarnya saat Idul Fitri. (Foto/Yogen Shah)
Fans Padati Depan Rumahnya saat Idul Fitri, Shah Rukh Khan: Hariku Jadi Istimewa

Shah Rukh Khan berterima kasih karena para penggemar telah membuat Hari Raya Idul Fitri ini menjadi lebih istimewa untuknya.


Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

17 hari lalu

Annalena Baerbock bersama Armin Laschet  (kanan) dan Olaf Scholz (kiri)  berfoto sebelum debat televisi calon kanselir Jerman di Berlin,  12 September 2021. (Michael Kappeler/Pool via REUTERS)
Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.


Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

19 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.


Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

40 hari lalu

Adrie Subono. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.


Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

42 hari lalu

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. AFP/MUSTAFA OZER
Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan


Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

47 hari lalu

Gedung Mahkamah Agung Pakistan di Islamabad, Pakistan. REUTERS/Akhtar Soomro
Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.


Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

49 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berhenti sejenak saat berbicara dengan Reuters selama wawancara, di Lahore, Pakistan 17 Maret 2023. REUTERS/Akhtar Soomro/
Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.