Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Putin Teken UU Ini, Kabar Buruk Bagi Wanita dan Anak Rusia?  

image-gnews
Reaksi sejumlah wanita saat menonton televisi saat Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara di Dewan Federasi, Sevastopol, Ukraina (18/3). Crimea bergabung dengan Rusia sejalan dengan
Reaksi sejumlah wanita saat menonton televisi saat Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara di Dewan Federasi, Sevastopol, Ukraina (18/3). Crimea bergabung dengan Rusia sejalan dengan "norma-norma demokrasi dan hukum internasional". AP/Andrew Lubimov
Iklan

TEMPO.CO, Moskow - Presiden Rusia, Vladimir Putin menandatangani Undang-undang tentang dekriminalisasi kekerasan dalam rumah tangga. Undang-undang ini dianggap akan berdampak buruk bagi perempuan dan anak-anak di negara itu.

Undang-undang ini mendapat persetujuan dengan mudah di parlemen dan pemerintah, tapi mendapat penolakan dari para aktivis yang melindungi hak-hak perempuan dan anak. 

Baca juga:
Putin Perintahkan Angkatan Udara Rusia Siaga Perang

Para kritikus mengatakan digolkannya UU itu sebagai langkah mundur yang akan membebaskan tirani terjadi dalam rumah dan mencegah korban untuk melaporkan tindakan kekerasan.

Seperti yang dilansir Daily Mail pada 8 Februari 2017, mengutip data Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada 2010, tiap tahun sekitar 14.000 perempuan meninggal di tangan suami atau kerabat lainnya di Rusia.

Kekerasan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang dianggap endemik di Rusia dan sangat berdampak pada perempuan. Sekitar 74 persen korban kekerasan dalam rumah tangga di Rusia dialami perempuan. Laporan pemerintah tahun 2013 menyebutkan, 91 persen insiden kekerasan rumah tangga  dilakukan suami terhadap istrinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah studi pada 2003 oleh Amnesty International menemukan bahwa 36.000 wanita dipukuli oleh suami mereka setiap hari di Rusia. Data pemerintah dari tahun 2008 menunjukkan bahwa ribuan perempuan meninggal setiap tahun di tangan pasangan mereka atau anggota keluarga lainnya.

Meski diberi judul dekriminalisasi kekerasan dalam rumah tangga, namun UU ini tetap mengatur jerat pidana bagi kekerasan dalam rumah tangga yang menyebabkan cedera ringan seperti luka gores yang kecil dan memar. Hanya saja sanksinya dianggap ringan karena pelaku cukup dikenai denda US$ 500 (Rp 6,6 juta) dan kurungan masksimal 15 hari. Di undang-undang sebelumnya, pelanggaran serupa diganjar dengan hukuman hingga dua tahun penjara.

Undang-undang baru itu diusulkan oleh anggota parlemen ultra-konservatif, Yelena Mizulina, yang juga berhasil melobi untuk meloloskan undang-undang yang melarang "propaganda gay" di tahun 2013.

Mizulina berpendapat mendekriminalisasi kekerasan dalam rumah tangga dengan alasan agar orang tua di Rusia memiliki hak untuk memukul anak-anak mereka. Pukulan ini dianggap sebagai cara  mendisiplinkan anak-anak .

Adapun untuk pelaku kekerasan yang menimbulkan cedera fisik yang serius, UU baru ini tetap mempidanakan pelakunya.
TIME|DAILY MAIL|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

27 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin.  Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Tak Ingin Serang Negara Anggota NATO

Vladimir Putin memastikan Rusia tidak punya rencana apapun pada negara anggota NATO dan tidak akan menyerang.


24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

30 hari lalu

Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin via RUETERS
24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?


Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

31 hari lalu

Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan saat berlangsungnya konser musik di Balai Kota Crocus, di Krasnogorsk, wilayah Moskow, Rusia, 22 Maret 2024, Video obtained by Reuters/via REUTERS
Teror Penembakan di Gedung Konser Moskow, Sebelumnya Terjadi di Austria, Belanda, dan Amerika Serikat

Serangan teror penembakan di gedung konser Moskow tewaskan ratusan orang. Kejadian penembakan massa pernah terjadi di beberapa negara. Mana saja?


Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

31 hari lalu

Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan saat berlangsungnya konser musik di Balai Kota Crocus, di Krasnogorsk, wilayah Moskow, Rusia, 22 Maret 2024, Video obtained by Reuters/via REUTERS
Kilas Balik Teror Moskow Tewaskan 143 Orang, Rusia Tangkap 4 Tersangka

143 orang tewas dalam serangan teror di Balai Kota Crocus Moskow, Rusia. Berikut kronologi teror tersebut.


Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

35 hari lalu

Seorang pria berdiri di samping layar yang menampilkan hasil awal pemilihan presiden Rusia, di markas besar Komisi Pemilihan Umum Pusat di Moskow, Rusia, 18 Maret 2024. Menurut exit polls lembaga survei Public Opinion Foundation (FOM), Putin berhasil meraup 87,8 persen suara, mengalahkan tiga kandidat capres lainnya. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Menengok Pemimpin Negara yang Ucapkan Selamat ke Vladimir Putin Usai Menang Pilpres Rusia

Komentar pemimpin di Eropa dan AS ini sangat kontras dengan pesan-pesan ucapan selamat yang mengalir dari Asia dan Amerika Latin ke Vladimir Putin.


Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

35 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin berbicara setelah TPS ditutup, di Moskow, Rusia, 18 Maret 2024. Komisi Nasional Pemilu Rusia (CEC), suara pemilih yang terkumpul mencapai 72,22 persen, naik dari pemilu 2018 sebesar 67,5 persen. REUTERS/Maxim Shemetov
Vladimir Putin Menang Mutlak dalam Pilpres Rusia, Arah Kebijakannya?

Hasil raihan Vladimir Putin menunjukkan dia akan menjadi Presiden Rusia enam tahun mendatang, yang membuatnya menjadi pemimpin terlama Rusia


Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

36 hari lalu

Vladimir Putin Raup 87 Persen Suara, Prabowo Butuh 58 Persen Suara untuk Menang Pemilu

Vladimir Putin kembali jadi Presiden Rusia setelah meraup 87 persen suara. Sementara, Prabowo memimpin di rekapitulasi nasional KPU dengan 58 persen.


Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

37 hari lalu

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune melakukan isolasi mandiri cegah terjangkit virus corona.
Presiden Aljazair Ucapkan Selamat ke Presiden Vladimir Putin

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune menyampaikan ucapan selamat pada Vladimir Putin atas kemenangannya dalam pemilu Rusia


Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

37 hari lalu

Orang-orang memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan presiden Rusia, di Vidnoye, Wilayah Moskow, Rusia 15 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Top 3 Dunia; Mahasiswa Asing di India Diserang dan Putin Menang di Pemilu Rusia

Top 3 dunia, diurutan pertama berita tentang mahasiswa asing di India yang diserang saat salat tarawih.


Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

37 hari lalu

Warga Avdiivka, yang kini tinggal di pusat akomodasi sementara, memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan presiden Rusia, saat terjadi konflik Rusia-Ukraina di kota Kirovske di wilayah Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia, 15 Maret. 2024. REUTERS/Alexander Ermochenk
Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Barat telah berkontribusi membuat Vladimir Putin menang dalam pemilu Rusia dengan menjadikan Rusia musuh NATO