TEMPO.CO, Washington- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyesali penunjukan Sean Spicer sebagai juru bicara Gedung Putih. Trump juga menyesal telah memilih dia untuk posisi itu.
Seorang sumber mengungkapkan kepada CNN, bahwa presiden Trump kecewa dengan kinerja Spicer dan menyalahkan kepala stafnya, Reince Priebus, yang menyodorkan nama Spicer untuk pekerjaan itu.
"Priebus menjamin Spicer dan itu melawan naluri Trump," kata satu sumber kepada jaringan berita CNN seraya menambahkan bahwa presiden Trump menyesalinya hampir setiap hari dan menyalahkan Priebus untuk itu.
Seperti yang dilansir Independent pada 8 Februari 2017 mengutip CNN, Spicer sebenarnya bukan pilihan pertama Trump. Presiden ke 45 AS tersebut sebelumnya lebih menginginkan Kellyanne Conway sebagai juru bicara.
Spicer adalah Direktur Komunikasi Komite Nasional Partai Republik (RNC) selama kampanye pemilihan presiden 2016. Pada 2011 dia juga menempati posisi yang sama. Sebelum bergabung dengan RNC, Spicer bekerja di sebuah perusahaan public relations bernama Endeavor Strategi Global.
Hubungan Spicer dengan Republik sudah terjalin sejak lama. Istrinya Rebecca Miller Spicer adalah seorang produser acara televisi yang pernah bekerja di Gedung Putih di era presdien George W Bush. Dia bekerja sebagai direktur komunikasi dalam pemerintahan Bush, yang bertanggung jawab untuk memproduksi acara televisi utama Gedung Putih, seperti penandatanganan perintah eksekutif.
Menjadi juru bicara Trump, bukanlah pekerjaan pertama Spicer di Gedung Putih. Di era presiden Bush, periode 2006-2008, ia menjadi asisten perwakilan perdagangan formal Amerika Serikat untuk media dan urusan publik. Pada dasarnya, Spicer bertanggung jawab untuk menjadi komunikator presiden Bush pada isu-isu yang berkaitan dengan perdagangan, sering berbicara kepada media internasional atas nama presiden.
Saat bekerja di bawah Presiden Bush, Spicer adalah advokat untuk perdagangan bebas yang bertentangan dengan posisi Presiden Trump mengenai isu tersebut hari ini.
Sebelum datang ke Gedung Putih masa kekuasaan Trump, Sean Spicer adalah direktur komunikasi untuk Panitia Anggaran DPR.
Seperti hampir semua anggota Republik (GOP) di Washington, Sean Spicer pernah juga mengkritik Donald Trump. Ketika Trump meluncurkan kampanye dengan mengatakan bahwa banyak imigran gelap yang menjadi pemerkosa dan pembunuh, Spicer menyiratkan bahwa komentar seperti ini yang merusak citra GOP.
Kritikan lain diberikan ketika Trump meremehkan Senator John McCain dengan mengatakan bahwa dia bukan pahlawan perang karena ia ditangkap. Spicer mengatakan dalam sebuah pernyataan pada saat itu, bahwa Senator McCain adalah pahlawan Amerika karena ia mengorbankan lebih dari yang dibayangkan seraya mengatakan bahwa tidak ada tempat di GOP bagi orang yang tidak menghormati pahlawan.
Pada tanggal 22 Desember 2016, Spicer dipilih menjadi Juru Bicara Gedung Putih dan pada tanggal 24 Desember, ia juga terpilih sebagai Direktur Komunikasi presiden Trump setelah pengunduran diri Jason Miller.
Belum ada pernyataan Trump ataupun Gedung Putih terkait dengan kekecewaannya pada Spicer. Termasuk Spicer belum memberikan tanggapan.
INDEPENDENT|METRO.UK|CNN|HEAVY.COM|YON DEMA