Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sidang Larangan Imigran, Hakim Diminta Abaikan Ucapan Trump

image-gnews
Tiga hakim pada sidang larangan perjalanan Presiden Trump. cbsnews.com
Tiga hakim pada sidang larangan perjalanan Presiden Trump. cbsnews.com
Iklan

TEMPO.CO, Washington—Pengacara pemerintah Amerika Serikat meminta majelis hakim pengadilan banding untuk mengabaikan pernyataan Presiden Donald Trump dan penasihatnya soal melarang umat Muslim masuk Amerika Serikat.

Seperti dilansir Yahoo News, Rabu 8 Februari 2017, pernyataan August Flentje, pengacara dari Kementerian Hukum Amerika Serikat ini dilontarkan dalam sidang permohonan banding pemerintah federal atas pembekuan larangan sementara bagi warga dan pengungsi dari tujuh negara mayoritas Muslim di 9th U.S. Circuit Court of Appeals.

Baca: Petisi untuk Memakzulkan Donald Trump Tembus 650 Ribu Suara  

“Evaluasi hakim sebaiknya hanya berdasarkan perintah eksekutif presiden dan bukan berdasar artikel di media,” kata Flentje dalam sidang pada Selasa petang waktu setempat.

Permintaan itu diajukan Flentje karena pengacara dari Washington and Minnesota, dua Negara Bagian yang menggugat perintah eksekutif Trump, mendasarkan argumennya pada pernyataan pria berusia 70 tahun itu.

Selain menegaskan, “Akan menghalangi Muslim masuk AS,” Trump juga sempat mengungkap ide Presiden Franklin D. Roosevelt yang memasukkan warga Amerika Serikat keturunan Jepang ke dalam kamp di era Perang Dunia II.

Pengacara kedua negara bagian juga menyebut pernyataan penasihat Trump, Rudy Giuliani, dalam wawancara dengan Fox News yang menegaskan bahwa sang presiden memang menginginkan larangan terhadap warga beragama Muslim.

Adapun perintah eksekutif yang dikeluarkan pada 27 Januari lalu merupakan jawaban dari permintaan Trump.

Hakim Richard Clifton, satu dari tiga hakim dalam sidang itu, seperti dikutip CBS News, menjawab permintaan Flentje, “Meski pernyataan tersebut tidak ada dalam perintah eksekutif, tetapi bisa menjadi pertimbangan hukum.”

Flentje kemudian mengingatkan bahwa hakim yang membekukan perintah Trump, James Robart, dalam putusannya menyatakan tidak mempertimbangkan pernyataan Trump saat masih menjadi kandidat presiden.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun hakim Clifton juga meminta pengacara Washington dan Minnesota, Noah Purcell, untuk membuktikan bahwa larangan ini semata-mata berdasar agama, sebuah pelanggaran terhadap Kontitusi AS.

“Yang Mulia, presiden sejak awal sudah menegaskan bahwa ini adalah larangan terhadap seluruh Muslim,” ujar Purcell dalam sidang tersebut.

Setelah sidang selama satu jam, majelis hakim pengadilan banding ini menyatakan akan mengeluarkan keputusan, apakah tetap membekukan larangan antimuslim Trump. Atau justru mengizinkan untuk diberlakukan kembali.

Larangan yang diteken Trump sepekan setelah ia dilantik berisi larangan terhadap warga dari Irak, Suriah, Iran, Libya, Somalia dan Sudan untuk masuk ke AS selama 90 hari sejak aturan ditetapkan. Aturan ini juga melarang sementara pengungsi selama 120 hari, tetapi pengungsi dari Suriah akan dilarang masuk AS untuk selamanya.

Trump berdalih aturan ini dibuat demi keamanan negara dari ancaman teroris.

Namun perintah ini mendapat tentangan dari warga Amerika Serikat. Unjuk rasa ribuan orang berlangsung di sejumlah bandara di seluruh AS, tempat ratusan warga dari negara yang ada dalam perintah, ditahan dan dideportasi.

Kementerian Luar Negeri AS mengakui sedikitnya 60 ribu orang dengan visa AS dari tujuh negara itu terdampak larangan tersebut. Larangan ini kemudian dibekukan oleh Hakim Robart pada 3 Februari lalu.

REUTERS | YAHOO NEWS | CBS NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

7 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

14 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

17 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.


Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

19 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

20 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

20 hari lalu

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERS/Jonathan Ernst/Brian Snyder
Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?


Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

23 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza


Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

32 hari lalu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.


Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

32 hari lalu

Pendukung Presiden AS Donald Trump berunjuk rasa menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Tokyo, Jepang 20 Januari 2021. [REUTERS / Issei Kato]
Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

Joe Biden meledek Donald Trump dengan menyebutnya sudah tua dan tak cocok mentalnya untuk menjadi presiden Amerika Serikat