TEMPO.CO, Damaskus - Sedikitnya 21 penduduk sipil tewas pada Selasa, 7 Februari 2017, akibat serangan udara di Kota Idlib, sebelah barat laut Suriah.
Berbicara kepada kantor berita Anadolu, juru bicara oposisi Omer Ulwan, mengatakan, gempuran maut itu diduga dilakukan oleh jet tempur Rusia terhadap kawasan berpenduduk padat di Distrik Kusur, Idlib.
"Setidaknya 18 orang luka-luka akibat serangan tersebut," kata Ulwan.
Suriah telah terkunci oleh perang saudara sejak awal 2011 ketika rezim Bashar al-Assad menindak tegas kelompok pro-demokrasi dengan kekuatan militer.
Bulan lalu, gencatan senjata yang diprakarsai oleh Turki dan Rusia untuk seluruh wilayah Suriah bubar. Kedua kubu, pemerintah dan oposisi saling tuding melanggar gencatan senjata.
Turki, Rusia dan Iran mencoba membujuk agar kedua belah pihak bersedia duduk bersama kembali untuk membicarakan gencatan senjata.
Selanjutnya, pertemuan anatar pemerintah Suriah dan oposisi digelar di Astana, Kazakhstan, untuk membiarakan mekanisme pengawasan gencatan senjata. Pertemuan akan dilanjutkan di Jenewa pada 20 Februari 2017.
AA.COM | CHOIRUL AMINUDDIN