Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perkenalkan, Hakim yang Batalkan Keppres Antimuslim Trump

image-gnews
James Robart. cnn.com
James Robart. cnn.com
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Keputusan Presiden (keppres) Donald Trump yang antimuslim dengan melarang masuk warga dari 7 negara Timur Tengah dan Afrika yang mayoritas serta pengungsi asal Suriah telah dibatalkan oleh hakim negara bagian Washington, James L. Robart.

Siapakah Robart yang membuat Donald Trump marah dan mempersalahkan Robart jika sesuatu hal buruk menimpa AS seperti dimuat dalam akun Twitternya Minggu, 5 Februari 2017 dini hari?

Berita terkait:
Trump via Twitter: Salahkan Hakim jika Hal Buruk Menimpa Amerika Serikat
Putusan Banding Buka Pintu bagi Warga dari 7 Negara Masuk Amerika Serikat

Robart terpilih jadi hakim di  Washington setelah disetujui dengan suara bulat oleh Senat AS pada tahun 2004. Ia pernah mengatakan kepada senator bahwa orang harus mendapatkan perlakuan yang adil dalam sistem hukum.

1. Dari pengacara swasta menjadi Hakim Federal.
James L. Robart menjadi hakim federal di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Barat negara bagian Washington sejak tahun 2004, setelah dinominasikan oleh presiden AS saat itu, George W. Bush.

Lahir pada tahun 1947 di Seattle, Robart lulus pada tahun 1969 dari Whitman College dan pada tahun 1973 dari Georgetown Law School. Dia menjadi editor administrasi Georgetown Law Journal, menurut biografi resminya di website Pengadilan Negeri AS.

Dia kemudian membuka kantor pengacara swasta di Seattle dengan perusahaan bernama Lane Powell Moss & Miller 1973-2004, menjabat sebagai managing partner pada tahun 2003 dan 2004.

2. Dikenal sebagai pelayan masyarakat.
Selama uji kelayakan pada 2004, Robart dipuji oleh beberapa senator karena ia dianggap memiliki rasa peduli dan kemurahan hati yang tinggi. Pelayanannya terhadap masyarakat juga dianggap sebagai sebuah prestasi gemilang, terutama melalui karyanya terkait resiko dan kebutuhan khusus remaja.

3. Robart kerap memicu kontroversi.
Ini bukan pertama kalinya Robart  masuk berita utama. Tahun lalu ia memicu kontroversi setelah mengkritik polisi yang dianggap kerap menggunakan kekuatan yang berlebihan dalam menghadapi masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam  sidang di pengadilan  Agustus 2016, ia  mengutip statistik FBI tentang  penembakan polisi mengakibatkan kematian dari 41 persen orang kulit hitam, meskipun jumlah mereka di kota itu hanya 20 persen. 

4. Seorang yang peduli terhadap pengungsi dan imigran yang bekerja tanpa bayar (probono). Robart telah melakukan pekerjaan tanpa bayar dalam membantu kasus hukum yang melibatkan pengungsi selama karirnya.

5. Robart mengartikan sistem pengadilan sebagai sarana untuk membantu orang.
Robart dikenal sebagai hakim yang menggunakan pengadilan untuk membantu orang-orang yang merasa terpinggirkan. Dia sangat peduli terhadap mereka yang diperlakukan tidak adil ataupun dizalimi. Dalam setiap persidangan ia selalu berusaha menunjukkan kepada mereka bahwa sistem hukum didirikan untuk kepentingan mereka.

6. Orangtua asuh bagi anak imigran.
Robart dan istrinya tidak memiliki anak, tetapi keduanya adalah orang tua asuh untuk beberapa anak-anak imigran selama bertahun-tahun, terutama dari Asia Tenggara.

Robart pernah menjadi ketua Rumah Seattle Children, yang menangani kebutuhan kesehatan mental bagi anak-anak dan keluarga. Dia juga bekerja di Children's Home Society di Washington yang memberikan layanan kepada keluarga untuk meningkatkan kehidupan anak-anak.

Robart menangguhkan sementara perubahan peraturan negara tentang rencana pemerintah memotong dana khusus anak-anak cacat di Washington tahun 2011.

CNN|MIRROR|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

4 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

8 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

15 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

17 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.


Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

19 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

20 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

20 hari lalu

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERS/Jonathan Ernst/Brian Snyder
Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?


Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

23 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza


Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

32 hari lalu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.


Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

33 hari lalu

Pendukung Presiden AS Donald Trump berunjuk rasa menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Tokyo, Jepang 20 Januari 2021. [REUTERS / Issei Kato]
Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

Joe Biden meledek Donald Trump dengan menyebutnya sudah tua dan tak cocok mentalnya untuk menjadi presiden Amerika Serikat