Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Laporan PBB: Tentara Myanmar Bantai Anak Rohingya

image-gnews
Foto kondisi desa Wa Peik, Maungdaw District, Myanmar, yang diambil dari satelit oleh DigitalGlobe pada 10 November 2016 dan dirilis oleh Human Rights Watch, 21 November, 2016. Muslim Rohingya yang tinggal di negara bagian Rakhine telah menerima sejumlah kekerasan seperti, pemerkosaan, pembunuhan, penyiksaan, dan pembakaran rumah warga. REUTERS
Foto kondisi desa Wa Peik, Maungdaw District, Myanmar, yang diambil dari satelit oleh DigitalGlobe pada 10 November 2016 dan dirilis oleh Human Rights Watch, 21 November, 2016. Muslim Rohingya yang tinggal di negara bagian Rakhine telah menerima sejumlah kekerasan seperti, pemerkosaan, pembunuhan, penyiksaan, dan pembakaran rumah warga. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO,Jenewa—Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan laporan mengerikan ihwal kebrutalan perlakuan tentara Myanmar terhadap warga Rohingya selama tiga bulan terakhir.

Seperti dilansir The Independent, Sabtu 4 Februari 2017, bayi berusia delapan bulan, anak berusia lima tahun dan enam tahun tewas digorok atau ditikam dengan pisau oleh tentara dalam operasi militer yang digelar Myanmar sejak 9 Oktober lalu.

Baca: Myanmar Tangkap Dalang Pembunuh Pengacara Muslim 

Operasi militer ini terjadi wilayah mayoritas Rohingya di Negara Bagian Rakhine menyusul tewasnya sembilan polisi di pos pemeriksaan Rakhine.

Sekitar 200 warga Rohingya yang berhasil melarikan diri ke Bangladesh menuturkan kengerian ini kepada tim khusus PBB.

“Terjadi pembunuhan terhadap bayi, balita, anak-anak, perempuan dan warga lanjut usia, penembakan terhadap orang yang melarikan diri, pembakaran desa, pemerkosaan sistematis hingga perusakan bahan makanan,” demikian laporan yang disebut PBB “sangat mengerikan” saat dirilis pada Jumat lalu di Jenewa.

Seorang ibu menuturkan bagaimana anak perempuannya yang baru berusia lima tahun, digorok hingga tewas karena berusaha menghalangi tentara memperkosanya.

Sementara dalam kasus lain, seorang bayi juga tewas dibunuh saat lima tentara sedang beramai-ramai memperkosa ibunya.

Tak hanya pembunuhan keji, para tentara juga tega memperkosa para perempuan Rohingya, termasuk anak berusia 11 tahun dan seorang ibu yang tengah hamil sembilan bulan.

Kebrutalan tentara Myanmar tak berhenti sampai di situ.

Sejumlah saksi menceritakan bagaimana warga Budha setempat, yang datang bersama tentara Myanmar, mengunci satu keluarga Rohingya, termasuk orang lanjut usia dan orang dengan disabilitas, ke dalam sebuah rumah.

Kemudian mereka membakar rumah itu sehingga menewaskan seluruh keluarga yang terpanggang hidup-hidup.

Saat siksaan, perkosaan dan pembantaian itu berlangsung, para pelaku mengatakan hinaan seperti, “Apa yang bisa dilakukan Allah untuk membantumu? Lihat apa yang bisa kami lakukan padamu?”

Linnea Arvidsson, salah satu petugas PBB yang mewawancara para pengungsi Rohingya di Bangladesh dan menuliskan laporan ini, mengatakan kepada The Independent bahwa ia belum pernah mendengar “kebrutalan sekeji ini.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Perempuan dan pria dewasa tak kuasa menahan tangis karena kekejian yang luar biasa. Perempuan menangis karena diperkosa atau anak mereka dibunuh. Pria menangis karena rumah mereka dibakar dan tak bisa melindungi keluarga.”

Arvidsson menegaskan baru kali ini menemukan kejahatan dengan prevalensi sangat tinggi. “Saya mendengar cerita dari 204 orang, dari total 88 ribu warga Rohingya yang lari sejak Oktober. Bayangkan, berapa jumlah kejahatan yang terjadi.”

Komisioner Hak Asasi Manusia PBB, Zeid Ra'ad al-Hussein, kepada Reuters dari Jenewa mengatakan dirinya telah menelepon pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi.

“Setelah laporan ini keluar, saya mendesak pemerintah Myanamr untuk menghentikan oeprasi militer ini,” ujar Hussein. “Suu Kyi juga memberi tahu bahwa penyelidikan terkait laporan PBB telah dibuka.”

al-Hussein mengutuk kekejian ini dengan menyebut kejahatan terhadap anak-anak Rohingya “sangat tidak terbayangkan.”

“Bagaimana mungkin seorang pria menusuk bayi yang menangis meminta susu ibunya. Sementara ibunya menyaksikan kekejian ini saat sedang diperkosa beramai-ramai. Operasi keamanan macam apa yang dilakukan?”

Di Yangon, juru bicara presiden Myanmar, Zaw Htay, mengatakan bahwa tuduhan dalam laporan PBB tersebut adalah tuduhan sangat serius. “Kami sangat prihatin dan langsung melakukan penyelidikan yang akan dipimpin Wakil Presiden U Myint Swe.”

Zaw Htay mengatakan jika ada bukti bahwa tuduhan itu benar-benar terjadi, “Kami akan melakukan tindakan tegas.”

Myanmar, negara mayoritas Budha, berulang kali menolak tuduhan pelanggaran kemanusiaan terhadap warga minoritas Muslim Rohingya di Rakhine.

Sejak 9 Oktober lalu, sekitar 88 ribu warga Rohingya kabur ke Bangaldesh untuk menyelamatkan diri.

Pemerintah Myanmar kerap menyebut kesaksian para warga Rohingya sebagai propaganda. Bahkan menyebut kebrutalan polisi juga sering terjadi di berbagai negara di dunia.

THE INDEPENDENT | REUTERS | CNN | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

19 jam lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

1 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

3 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

3 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

4 hari lalu

Tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, April 20, 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

6 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

7 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

12 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

12 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

15 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya