TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan pencegahan terorisme merupakan isu utama yang dibahas dalam Pertemuan Tingkat Menteri Bidang Hukum dan Keamanan Indonesia-Australia ke-3. Pertemuan delegasi kedua negara ini berlangsung di Hotel Sari Pan Pacific, Menteng, Jakarta Pusat.
"Isu yang dibahas secara mendalam berupa berlanjutnya ancaman terorisme," ujar Wiranto saat jumpa pers di lokasi acara, Kamis, 2 Februari 2017.
Baca: Pemberontak Komunis Filipina Lanjutkan Perang Gerilya
Pembahasan soal ancaman teroris, ujar Wiranto, berakar pada diskusi mengenai upaya menghadapi ancaman foreign terroris fighter (FTF), upaya menangkal pendanaan terorisme, dan program deradikalisasi.
Indonesia dan Australia, ujar Wiranto, juga bertukar pandangan mengenai dinamika keamanan kawasan. “(Kami bahas) soal pentingnya menjaga stabilitas kawasan, kerja sama keamanan siber, pembentukan pusat krisis nasional, serta yang lebih luas di bidang penegakan hukum."
Selain terorisme, pertemuan juga membicarakan masalah penyalahgunaan narkoba dan illegal fishing. Menurut Wiranto suasana hubungan Indonesia-Australia terbuka dan bersahabat. "Diharapkan kerja sama di bidang hukum dan keamanan semakin erat dan kokoh,” ujar Wiranto.
Simak: Dituduh Beli Suara Jadi PM Australia, Ini Pengakuan Turnbull
Jaksa Agung Australia George Brandis menuturkan hubungan bidang hukum dan keamanan kedua negara semakin erat. “Ministerial Council Meeting (MCM) yang diinisiasi pada Desember 2015 menjadi aspek penting dalam hubungan bilateral Indonesia-Australia," kata Brandis saat jumpa pers bersama Wiranto.
Delegasi Indonesia dihadiri antara lain Jaksa Agung M. Prasetyo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Suhardi Alius, dan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Kiagus Ahmad Badaruddin.
Lihat: Dua Warga Bangladesh Ditangkap Saat Berenang Masuk Singapura
Adapun delegasi Australia yang dipimpin Brandis terdiri dari Menteri Kehakiman Michael Keenan dan Menteri Urusan Keamanan Cyber Dan Tehan. Pertemuan serupa pernah berlangsung pada 21 Desember 2015 di Jakarta, dan pada 8 Juni 2016 di Sydney, Australia.
YOHANES PASKALIS