TEMPO.CO, Seoul- Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis melakukan perjalanan ke luar negeri pertamanya dengan mengunjungi Korea Selatan guna membahas pengendalian program nuklir dan rudal Korea Utara. Tiba di Seoul pada Kamis, 2 Februari 2017, Matis juga dijadwalkan membahas sistem pertahanan rudal AS atau Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).
"Saya akan berbicara dengan Korea Selatan tentang THAAD," kata Mattis, seperti yang dilansir Channel News Asia pada 3 Februari 2017.
Baca juga:
Korea Utara Ajak Trump Bahas Program Senjata Nuklir
Peneliti Amerika: Korea Utara Punya 21 Bom Nuklir
Korea Selatan dan Amerika Serikat mengatakan penyebaran THAAD dirancang untuk melindungi dari ancaman kemampuan nuklir dan balistik Korea Utara.
Korea Utara diyakini telah mengaktifkan kembali operasi reaktor fasilitas nuklir utamanya di Yongbyon. Reaktor tersebut memproduksi plutonium yang dapat digunakan untuk program senjata nuklirnya.
Namun pengembangan THAAD selama ini ditentang oleh tetangga dan salah satu sekutu dekat Korea Utara, Cina. Beijing mengatakan bahwa sistem tersebut akan menggoyahkan keseimbangan keamanan regional.
Mattis dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Korea Selatan Hwang Kyo Ahn, yang menjabat sebagai penjabat presiden setelah Presiden Park Geun Hye dimakzulkan karena skandal korupsi.
Selain mengunjungi Korea Selatan, purnawirawan Marinir AS tersebut, juga akan menyinggahi Jepang.
Sebelum melakukan perjalanan, para pejabat AS telah mengatakan kunjungan ini dimaksudkan untuk menegaskan kembali hubungan dengan Korea Selatan dan Jepang, sekutu utama AS di Asia yang menjadi rumah bagi sekitar 80.000 tentara Amerika Serikat.
Kunjungan ini sekaligus menandai bahwa Matis merupakan orang pertama dalam jajaran kabinet presiden Donald Trump yang melakukan kunjungan ke luar negeri.
CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA