Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Heboh, Pangeran Saudi Sewa Pesawat Angkut Puluhan Elang  

image-gnews
Pemain tim Juventus, Patrice Evra mencoba memegang burung elang milik warga Qatar saat beristirahat jelang bertanding melawan AC Milan dalam Final Piala Super Cup, di Doha, Qatar, 21 Desember 2016. REUTERS
Pemain tim Juventus, Patrice Evra mencoba memegang burung elang milik warga Qatar saat beristirahat jelang bertanding melawan AC Milan dalam Final Piala Super Cup, di Doha, Qatar, 21 Desember 2016. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Riyadh - Seorang pangeran Arab Saudi dilaporkan menghabiskan uang cukup banyak hanya untuk membawa 80 ekor burung predator menggunakan pesawat.

Fakta tersebut terkuak melalui sebuah foto yang diunggah ke media sosial Reddit baru-baru ini. Dalam foto itu terlihat puluhan ekor burung sedang bertengger di tempat duduk penumpang sebuah pesawat.

Baca: Rampok Museum Rp 1,4 Triliun, 'Spiderman' Disidangkan  

Gambar tersebut disiarkan pengguna bernama Lensoo. Dia mengatakan gambar itu dikirim oleh temannya yang berprofesi sebagai kapten pesawat. "Teman kapten saya mengirimkan foto ini. Pangeran Saudi membeli tiket untuk 80 elangnya," tulis Lensoo, seperti dilansir New Zealand Herald, Selasa, 31 Januari 2017.

Lensoo menambahkan bahwa 80 ekor elang itu dibawa masuk ke pesawat dengan sayap diikat sehingga tidak bisa terbang. Burung-burung tersebut diyakini berada dalam penerbangan Qatar Airways, tapi tidak dapat dikonfirmasi.

Gambar tersebut sontak menjadi viral dan menimbulkan keributan di media sosial, dengan banyak orang mempertanyakan klaim Lensoo apakah benar itu adalah burung elang atau Falcon (elang kecil pemburu). Transportasi untuk burung Falcon menggunakan perusahaan penerbangan di Timur Tengah merupakan hal biasa.

Qatar Airways memungkinkan mengangkut hingga enam ekor burung jenis itu di kelas ekonomi, dengan harga 90-500 pound sterling per ekor, bergantung pada tujuan. Diketahui, burung-burung ini sering diangkut untuk berburu dan mereka ditempatkan di atas kain untuk menghindari kecelakaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Etihad juga menyediakan transportasi untuk burung. Dalam situsnya, perusahaan ini menyatakan, "Kami menerima transportasi burung Falcon di dalam kabin pesawat utama dengan syarat semua dokumen yang diperlukan telah diperoleh."

Burung Falcon adalah salah satu simbol Uni Emirat Arab dan biasanya memiliki paspor sendiri untuk perjalanan udara, sebagai bagian dari rencana untuk memerangi penyelundupan. Paspor berlaku selama tiga tahun—yang memungkinkan elang melakukan perjalanan ke Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Pakistan, Maroko, dan Suriah.

Foto burung-burung ini mendapat berbagai reaksi. Seorang pengguna Reddit mengatakan: "Bagi mereka yang bertanya-tanya, mungkin ini salah seorang kerabat kerajaan dari negara teluk yang ingin pergi berburu."

"Jika Anda sering terbang dengan Etihad, Emirates, atau Qatar, Anda akan melihat seseorang terbang di kelas satu dengan burung Falcon duduk di sebelah mereka," ucap yang lain.

"Mereka memiliki paspor sendiri supaya dapat melakukan perjalanan untuk berburu dan ada undang-undang khusus di negara-negara teluk untuk menghindari diskriminasi terhadap burung Falcon," tulis netizen lain.

NEW ZEALAND HERALD | MIRROR | BUSINESS INSIDER | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mendag Tekankan Pentingnya Pelaku Usaha RI-Arab Saudi Bertemu

30 Mei 2023

Kolaborasi adalah kunci melalui partisipasi aktif Menteri Perdagangan APEC dan pembuat kebijakan dapat memberikan solusi atas berbagai tantangan ekonomi saat ini.
Mendag Tekankan Pentingnya Pelaku Usaha RI-Arab Saudi Bertemu

Kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi memiliki potensi besar karena selama ini masih dalam skala kecil.


Pimpin Ekspor 19 Ton Beras ke Arab Saudi, Anies Baswedan: Ini Bersejarah

20 Mei 2022

Gubernur Anies Baswedan bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau pasokan beras di Kabupaten Ngawi/Facebook Anies Baswedan
Pimpin Ekspor 19 Ton Beras ke Arab Saudi, Anies Baswedan: Ini Bersejarah

Anies Baswedan memimpin pelepasan ekspor 1 kontainer produk beras FS Yasamin ke Riyadh, Arab Saudi, Jumat, 20 Mei 2022.


Pemerintah Pamerkan Tokopedia dan Traveloka ke Arab Saudi

5 Juli 2019

Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Rudiantara dan Menkominfo Arab Saudi Abdullah Al-Swalah menandatangani nota kesepahaman pengembangan ekonomi digital di Kantor Kominfo Arab Saudi di Riyadh Kamis,  4  Juli 2019. TEMPO/Sunudyantoro
Pemerintah Pamerkan Tokopedia dan Traveloka ke Arab Saudi

Indonesia mengenalkan Tokopedia dan Traveloka ke pemerintah Arab Saudi sebagai bagian dari kerja sama ekonomi digital antara dua negara.


Konjen RI Jadi Tamu Kehormatan Buka Puasa Koran Tertua Arab News

14 Mei 2019

Penyerahan plakat potongan edisi pertama Harian Arab News kepada Konjen RI Jeddah Dr. Mohamad Hery Saripudin di Assila Hotel, Arab Saudi, 12 Mei 2019.[KJRI Jeddah]
Konjen RI Jadi Tamu Kehormatan Buka Puasa Koran Tertua Arab News

Konsul Jenderal RI di Jeddah menjadi tamu kehormatan acara buka puasa yang diselenggarakan media tertua di Arab Saudi, Arab News.


Produk Laris, RI Tamu Kehormatan Pameran Franchise Arab Saudi

18 Maret 2019

Seminar Bilateral dalam bidang ekonomi yang diikuti oleh 25 pakar dan intelektual dari Indonesia. Dalam forum ini delegasi Indonesia dan Arab saudi membahas penguatan kerjasama ekonomi Antara Saudi dan Indonesia.[KBRI Arab Saudi/Tempo]
Produk Laris, RI Tamu Kehormatan Pameran Franchise Arab Saudi

Indonesia ditunjuk sebagai tamu kehormatan dalam acara World Franchise Exhibition 2019, yang akan diselenggarakan di Kota Al Khobar, Arab Saudi.


Menggugat Arab Saudi Atas Eksekusi Mati Zaini Misrin

20 Maret 2018

Ilustrasi hukuman mati. rt.com
Menggugat Arab Saudi Atas Eksekusi Mati Zaini Misrin

Syaiful Toriq masih ingin jasad sang ayah Muhammad Zaini Misri dipulangkan ke Tanah Air. Zaini Misrin dihukum pancung di Arab Saudi.


Bantu WNI, Indonesia Kirim Tim Penanganan Amnesti ke Arab Saudi  

27 April 2017

Para WNI yang izin tinggalnya sudah lewat (overstay) menjalani program Amnesti 2017 yang diterapkan Pemerintah Arab Saudi. Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI
Bantu WNI, Indonesia Kirim Tim Penanganan Amnesti ke Arab Saudi  

Tim khusus untuk membantu WNI yang overstay terdiri atas unsur Kementerian Luar Negeri, Imigrasi, dan BNP2TKI.


4.000 WNI Overstay di Arab Jalani Program Pengampunan  

25 April 2017

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir usai press briefing di Ruang Palapa Kemlu, Pejambon, Jakarta, 18 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
4.000 WNI Overstay di Arab Jalani Program Pengampunan  

Kementerian Luar Negeri membantu sekitar 4.300 WNI overstay di Arab Saudi untuk mengikuti program amnesti.


Kalla: Arab Tingkatkan Kerja Sama Pendidikan, LIPIA Diperbanyak  

13 April 2017

Ekspresi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 25 April 2016. Dari lawatan ke empat negara Eropa, total investasi yang bisa diboyong ke Indonesia mencapai US$ 20,5 miliar atau setara Rp 266,5 triliun. TEMPO/Subekti.
Kalla: Arab Tingkatkan Kerja Sama Pendidikan, LIPIA Diperbanyak  

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kerja sama di bidang pendidikan antara Indonesia dan Arab Saudi akan ditingkatkan, di antaranya dengan memperbanyak LIPIA.


Arab Saudi Investasi di Malang pada Dua Sektor Ini

12 April 2017

KAA, Bendera nasional Arab Saudi. Wikipedia.org
Arab Saudi Investasi di Malang pada Dua Sektor Ini

Investasi itu meliputi bidang pendidikan dan peningkatan kualitas umat.