TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat di Indonesia, Joseph R. Donovan, akhirnya memberikan pernyataan perihal kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang melarang warga dari tujuh negara berpenduduk mayoritas muslim masuk ke Amerika. Donovan mengatakan kebijakan itu tidak didasari faktor agama.
"Sebagaimana telah disampaikan di Gedung Putih, keputusan presiden (executive order) ini bukan soal Islam, bukan soal agama," kata Donovan saat memberikan keterangan pers, Senin, 30 Januari 2017.
Baca juga:
Donald Trump Mengaku Tak Larang Muslim Masuk AS, Tapi..
Pentagon Diberi 30 Hari untuk Rancang Pemberangusan ISIS
Sebelum Donald Trump, Presiden AS 6 Kali Larang Migran Masuk
Donovan menjelaskan, kebijakan yang diteken Donald Trump pekan lalu murni soal keamanan dalam negeri Amerika. Donovan mengatakan ada dugaan tujuh negara yang terdiri atas Suriah, Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman itu menjadi lokasi persiapan teroris untuk melancarkan serangan teror mereka.
Dugaan itu pun, kata Donovan, bukannya tanpa dasar. Donovan berkata, Amerika selalu mengevaluasi keamanannya dan segala kebijakan atau pernyataan yang berkaitan dengan keamanan Amerika mengacu pada hasil evaluasi itu. "Boleh dikatakan bahwa kami cukup percaya diri dengan situasi (keamanan Amerika) saat ini," ujar Donovan.
Donovan mengingatkan juga bahwa perintah eksekutif yang dikeluarkan Trump tidak bersifat permanen. Setelah 90 hari penerapan perintah eksekutif itu, kata Donovan, akan dilakukan evaluasi terkait dengan prosedur keamanan Amerika. "Kami selalu mengevaluasi seluruh prosedur keamanan kami di seluruh dunia," tuturnya.
ISTMAN M.P.