TEMPO.CO, Kairo - Seorang pria dari Kota Suez, Mesir, didakwa membunuh ibunya lantaran diminta mengambil air wudu untuk salat. "Dia malah membunuh ibunya yang menyuruh dia salat," kata petugas kepolisian seperti diungkap Al Arabiya, Sabtu, 28 Januari 2017.
Wudu adalah kegiatan membasuh muka, tangan, kaki, dan rambut dengan air sebelum seorang muslim menjalankan ibadah salat.
Menurut petugas keamanan di Suez, perempuan yang menjadi korban pembunuhan putranya itu berusia 50 tahunan. "Dia dicekik lehernya oleh pelaku di sebuah apartemen di Salam."
Tak lama setelah kejadian, ujar petugas, sejumlah aparat keamanan mendatangi tempat kejadian di apartemen tersebut untuk menangkap pelaku. Di tempat kejadian perkara, petugas menemukan korban dalam keadaan tergeletak. Dia dicekik dengan syal panjang. "Bagian tubuh dan wajahnya tampak memar, sepertinya bekas pukulan dan tendangan," ujar mereka.
Putri korban mengatakan kepada petugas keamanan bahwa kakaknya, Mohammad Sharaf al-Din Abdul Imam, 32 tahun, adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan minyak Nasr Petroleum. "Dia membunuh setelah cekcok mulut dengan ibunya pada pagi hari. Ibu meminta dia segera mengambil air wudu, selanjutnya pergi ke masjid untuk salat," tutur gadis yang tak disebutkan namanya ini.
Setelah kembali dari masjid, gadis ini menjelaskan, Mohammad Sharaf al-Din Abdul Imam beradu mulut dengan ibunya. "Kemudian dia membunuh ibu dengan mencekik lehernya menggunakan syal, memukul dan menendangnya hingga ibu tewas. Dia lalu kabur melarikan diri."
Tim penyelidik dari kepolisian mengungkapkan, pelaku mengalami luka-luka akibat kecelakaan mobil pekan lalu. Setelah insiden tersebut, sepertinya dia mengalami gangguan mental yang membuatnya agresif serta selalu melawan ibu dan saudara-saudara perempuannya tanpa alasan jelas.
"Kini pelaku ditahan di dekat Masjid Hamza bin Abdul Muttalib," ucap Kepala Departemen Investigasi Mesir.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN