TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak bermusuhan dengan badan intelijen CIA (Central Intelligence Agency). Ia menegaskan sikapnya itu untuk memperbaiki hubungannya dengan badan intelijen negara itu.
Membuktikan omongannya, Donald Trump mengunjungi markas besar CIA di Virgnia, Sabtu, 21 Januari 2017 sebagai bagian dari tugas pertamanyas sebagai presiden.
Berita terkait:
Trump Tuding Direktur CIA Pembocor Isu Cabul Dirinya
Trump Curiga Intelijen AS Dalangi Berita Palsu Soal Dirinya
Pembuat Dokumen Rusia-Trump Ternyata Eks Intelijen MI6
Donald Trump menjelaskan kepada para pejabatnya bahwa sebuah kesalahan besar jika ada anggapan dirinya bermusuhan dengan CIA.
"Saya bersama Anda 1.000 persen," kata Trump di depan lebih dari 300 staf CIA usai kunjungannya.
Menurut Donald Trump, dirinya sangat percaya dengan komunitas intelijen dan menaruh hormat terhadap lembaga tersebut. "Tidak semua orang bisa melakukan pekerjaan seperti Anda. Dan, Anda perlu tahu bahwa saya selalu di belakang Anda," ucapnya.
Donald Trump menegaskan sikapnya: "Saya mencintai dan menghormati Anda. Tidak orang yang saya hormati melebih hormat saya kepada CIA."
Kunjungan Trump ke markas CIA itu menyusul sikap sebelumnya yang kerap melontarkan kritik tajam terhadap lembaga intelijen AS itu, baik sebelum atau sesudah dia terpilih menjadi presiden.
Menurut Donald Trump, pemilihan presiden AS yang digelar pada 8 November 2016, tersebut banyak dipengaruhi oleh Rusia.
Menanggapi kunjungan kerja presiden Donald Trump ke markas CIA, bekas Wakil Direktur CIA Michael Morell, mengatakan kehadiran Trump pada awal jabatannya sebagai presiden adalah sesuatu yang sangat penting dan positif.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN