TEMPO.CO, Washington - Selama kepemimpinan Presiden Barack Obama, sebanyak 117 warga sipil telah tewas oleh pesawat tak berawak dan serangan kontraterorisme Amerika Serikat di Pakistan, Yaman dan tempat lain.
Laporan oleh Direktur Intelijen Nasional, James Clapper yang dirilis pada Kamis, 19 Januari 2017, mengatakan AS melakukan 526 serangan kontrateror, termasuk oleh pesawat tak berawak, antara Januari 2009 hingga Desember 2016.
Baca juga:
Obama Jatuhkan 26 Ribu Bom di Sejumlah Negara Selama 2016
Di Hari Terakhirnya, Obama Sisakan 41 Tahanan di Guantanamo
Laporan tidak menyebutkan di mana serangan terjadi, namun Kementerian Pertahanan dan CIA diketahui kerap mengejar target di Pakistan, Yaman, Somalia dan Libya.
Data ini tidak termasuk pengeboman di Irak, Suriah dan Afghanistan, yang dianggap AS sebagai daerah yang dipenuhi musuh.
Baca Juga:
Data itu juga menyebutkan bahwa sekitar 2.803 hingga 3.022 milisi tewas dalam serangan selama delapan tahun pemerintahan Obama. Dan 64 hingga 117 yang tewas adalah warga sipil tidak berdosa.
Namun seperti yang dilansir News.com.au pada 20 Januari 2017, organisasi non-pemerintah memperkirakan jumlah warga sipil yang tewas lebih dari itu dan mencapai ratusan.
Dalam pidato awal tahun ini, Obama mengakui kritik yang tidak mendukung program serangan pesawat tak berawak, tetapi ia mengatakan mereka perlu mempertimbangkan alternatif.
"Serangan drone memungkinkan kita untuk membasmi teroris dengan cara yang lebih aman dibandingkan serangan udara lainnya atau invasi yang mungkin akan membunuh warga sipil tak berdosa serta anggota militer Amerika Serikat," kata Obama.
Pengganti Obama, Donald Trump belum membahas kebijakan drone secara khusus, tetapi ia mengatakan akan terus menghancurkan teroris dan akan terus menggunakan drone dalam operasi kontraterorisme.
NEWS.COM.AU|YON DEMA