TEMPO.CO, Washington D.C—Menjelang lengser, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengurangi hukuman atas tentara transgender, Chelsea Manning, 29 tahun, yang membocorkan ratusan ribu dokumen rahasia kepada laman WikiLeaks.
Seperti dilansir Channel News Asia, Rabu 18 Januari 2017, WikiLeaks berkicau dalam akun Twitter mereka, “Kemenangan: Obama kurangi hukuman Chelsea Manning dari 35 tahun menjadi 7 tahun. Ia akan bebas pada 17 Mei mendatang.”
Obama mengampuni 64 narapidana dan mengurangi hukuman 209 lainnya, termasuk Manning, sebagai kebijakan terakhir menjelang lengser.
Baca: Rusia Diduga Meretas Pemilu AS, Obama Siapkan Tindakan
Manning yang divonis pada Agustus 2013 atas tuduhan mata-mata dan dakwaan lain, mengaku membocorkan 700 ribu dokumen militer dan dplomatik rahasia kepada WikiLeaks.
Bekas sersan ini dihukum oleh pengadilan militer atas nama Bradley Manning. Namun Manning yang kemudian mengubah namanya menjadi Chelsea, mencoba bunuh diri dua kali karena ditempatkan di penjara khusus laki-laki dan di sel isolasi.
WikiLeaks mengucapkan terima kasih kepada aktivis dan publik yang berusaha membebaskan Manning. “Keberanian dan kegigihan kalian membuat hal mustahil menjadi nyata,” demikian kicauan kelompok ini atas nama pendirinya, Julian Assange.
Keputusan Obama cukup mengejutkan karena WikiLeaks sempat membocorkan email terkait Demokrat yang diduga menguntungkan Hillary Clinton dibanding rivalnya, Senator Bernie Sanders.
Baca: Putin, Trump, dan Duterte, Manusia Paling Berkuasa di Dunia 2016
"Langkah ini akan menyelamatkan hidup Chelsea,” ujar Chase Strangio dari American Civil Liberties Union.
Namun keputusan Obama dikritik Senator Republik, Tom Cotton. “Kita tidak memperlakukan pengkhianat sebagai martir. Saya tidak mengerti mengapa presiden kasihan pada orang yang dapat mencelakakan nyawa tentara, diplomat, pejabat intelijen dan sekutu kita.”
Selain Manning, Obama juga mengurangi hukuman Oscar Lopez-Rivera, warga Puerto Rico yang telah dihukum tiga dekade atas tuduhan teror.
Obama juga mengampuni James Cartwright, bekas jenderal bintang empat yang berbohong kepada FBI soal wawancara dengan jurnalis terkait perundingan nuklir Iran.
CHANNEL NEWSASIA | THE NEW YORK TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI