TEMPO.CO, Ramallah - Seorang remaja Palestina tewas pada Senin malam saat melempari tentara Israel dengan batu di dekat Kota Bethlehem, Tepi Barat.
Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa, 17 Januari 2017, saksi mata mengatakan Qusai al-Emour, remaja 17 tahun itu, tewas setelah ditembak di dada oleh tentara Israel di Desa Teqou’a, dekat Bethlehem. “Tentara Israel menembaknya empat kali. Mereka kemudian meninggalkannya begitu saja hingga tewas,” kata Iyad Emour, paman Qusai, kepada kantor berita Palestina, PNN.
Selain Qusai, empat warga Palestina lain turut terluka dalam penyerbuan di desa itu. Pihak medis Palestina baru dapat menyelamatkan para korban setelah militer Israel meninggalkan lokasi.
Sejauh ini, gelombang bentrokan antara orang Palestina dan Yahudi yang meletus pada Oktober 2015 telah menewaskan 232 orang Palestina dalam kekerasan di Israel, Tepi Barat, dan Jalur Gaza. Israel menyatakan setidaknya 158 orang di antaranya pelaku serangan dan sisanya tewas dalam sejumlah bentrok dan aksi massa. Sebanyak 46 orang Yahudi, seorang warga negara Yordania, serta dua warga Amerika juga tewas.
Tentara Israel pada Selasa juga menembak mati seorang warga Palestina yang dikatakan berusaha menyerang mereka menggunakan pisau. Insiden ini terjadi saat penggerebekan untuk menahan para tersangka milisi di kamp pengungsian Tepi Barat.
Kementerian Luar negeri Palestina menyatakan Mohammad As-Salahe, 32 tahun, "dieksekusi dengan darah dingin" oleh tentara Israel di halaman rumahnya di hadapan ibunya. Mereka mengenalinya sebagai seorang mantan tahanan di penjara Israel.
Pihak militer Israel menyatakan penyerang itu, yang bersenjatakan sebilah pisau, mencoba menyerang tentara dalam sebuah operasi untuk menangkap tersangka di kamp pengungsi Al Faraa di dekat Kota Nablus, Palestina.
"Tentara meminta pelaku untuk berhenti, tapi ia terus bergerak sehingga dia ditembak dan meninggal seketika," demikian pernyataan militer Yahudi. Petugas kesehatan Palestina menyatakan As-Salahe terkena enam tembakan.
Pasukan Yahudi sering melakukan penggerebekan di Tepi Barat untuk mencari milisi dan persenjataan. Namun operasi pada Selasa itu tampaknya bukan tanggapan atas serangan berupa penabrakan truk oleh orang Palestina yang menewaskan empat orang Yahudi di Yerusalem pada Ahad lalu.
AL JAZEERA | XINHUA |PNN | SITA PLANASARI AQUADINI