Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trump Beri Sinyal Cabut Sanksi ke Rusia, Ini Alasannya

image-gnews
Presiden Rusia, Vladimir Putin duduk di dalam bathyscaphe (kapal eksplorasi bawah laut) menyelam di laut hitam sepanjang pantai Sevastopol, Crimea, 18 Agustus 2015. Selain melihat puing-puing dari kapal dagang kuno, Putin juga memantau wilayah Crimea yang menjadi sengketa dengan Ukraina. Alexei Nikolsky/RIA-Novosti via AP
Presiden Rusia, Vladimir Putin duduk di dalam bathyscaphe (kapal eksplorasi bawah laut) menyelam di laut hitam sepanjang pantai Sevastopol, Crimea, 18 Agustus 2015. Selain melihat puing-puing dari kapal dagang kuno, Putin juga memantau wilayah Crimea yang menjadi sengketa dengan Ukraina. Alexei Nikolsky/RIA-Novosti via AP
Iklan

TEMPO.CO, Washington- Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump,memberi sinyal untuk mencabut sanksi terhadap Rusia. Seperti yang dilansir CNN pada 14 Januari 2017, dalam sebuah wawancara, Trump  akan mempertimbangkan pencabutan sanksi jika Rusia membantu AS dalam memerangi teroris atau dengan tujuan lain yang penting untuk AS.

"Jika Rusia benar-benar membantu kami, mengapa harus memberikan sanksi terhadap seseorang yang melakukan beberapa hal yang sangat besar?" kata Trump saat diwawancara Wall Street Journal.

Berita terkait:
Rusia Diduga Meretas Pemilu AS, Obama Siapkan Tindakan
Obama ke Trump: Pemerintahan Beda dengan Bisnis Keluarga

Trump mengatakan dia siap untuk bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, setelah resmi dilantik sebagai orang nomor satu negeri Paman Sam.

Presiden Barack Obama telah menjatuhkan sanksi pada Rusia. Sanksi yang diberikan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir tersebut dimulai pada 2014 ketika Rusia dianggap mencaplok wilayah Ukraina yang notabene merupakan sekutu AS, Crimea.

Saat itu Obama bersama dengan negara anggota Uni Eropa menjatuhkan sanksi berupa pembatasan akses bagi individu, entitas, perusahaan atau institusi-institusi finansial, energi, dan pertahanan Rusia ke pasar Uni Eropa dan AS. Selain itu, sanksi juga berlaku terhadap perdagangan senjata dan membatasi akses Rusia terhadap beberapa teknologi terkait produksi perminyakan.

Perusahaan-perusahaan minyak dan gas besar, seperti Gazprom, Rosneft dan Transneft masuk dalam daftar sanksi ekonomi tersebut. Sanksi terhadap Rusia juga diberlakukan pada perusahaan penerbangan United Aircraft Corporation, yang memproduksi pesawat tempur MiG dan Sukhoi. Perusahaan senjata Kalashnikov juga masuk dalam daftar perusahaan yang terkena sanksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu pada tahun berikutnya AS  memperluas sanksinya kepada Rusia dengan melarang warganya berbisnis dengan individu dan perusahaan milik negara Rusia.

Sanksi AS berlanjut pada 2016 terkait tuduhan campur tangan Rusia dalam perang sipil di Suriah. AS menjatuhkan sanksi terhadap industri pertahanan Rusia, yang telah membantu Suriah melawan ISIS.

Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, Washington menjatuhkan sanksi kepada 38 entitas asing dan individu dari sepuluh negara, termasuk Rusia, Tiongkok, dan negara-negara lain pada 28 Juni 2016, setelah melanggar Traktat Nonproliferasi Iran, Korea Utara, dan Suriah. Sanksi tersebut berlaku selama dua tahun.

Lalu sanksi terbaru oleh AS adalah setelah Rusia dituduh meretas email terkait dengan pemilihan umum AS 2016 pada akhir Desember 2016. Obama mengusir 35 diplomat Rusia yang diduga sebagai mata-mata dan menutup dua kompleks diplomat yang dicurigai dijadikan sebagai tempat meretas.

Dalam setiap pernyataan, Rusia selalu membantah semua tuduhan yang dilayangkan oleh AS terhadapnya.

CNN|RUSSIA TIMES|REUTERS| DW| YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

1 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

8 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

12 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

19 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

21 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Jonathan Ernst
Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.


Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

23 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

24 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

24 hari lalu

Donald Trump dan Joe Biden. REUTERS/Jonathan Ernst/Brian Snyder
Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?


Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

27 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Top 3 Dunia: Donald Trump Ingatkan Israel Soal Gaza hingga Netanyahu Ngambek

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 26 Maret 2024 diawali oleh mantan presiden AS Donald Trump memperingatkan warga Israel soal Gaza


Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

36 hari lalu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.