TEMPO.CO, Paris - Indonesia menyerukan pentingnya solusi dua negara untuk perdamaian di Timur Tengah. Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir memimpin delegasi pemerintah RI dalam Konferensi Perdamaian Internasional mengenai Proses Perdamaian di Timur Tengah di Paris, Prancis, Minggu, 15 Januari 2017.
“Konflik Palestina-Israel telah berlangsung terlalu lama. Sudah saatnya masyarakat internasional mengambil tindakan nyata untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah melalui solusi dua negara,” kata Fachir dalam pernyataannya.
Fachir menekankan perdamaian di Timur Tengah, khususnya kemerdekaan Palestina, hanya dapat dicapai apabila seluruh isu utama, seperti permukiman ilegal, pengungsi Palestina, status kota Yerusalem, status perbatasan, serta masalah keamanan dan air dapat diselesaikan.
Karena itu, pemerintah RI menyambut baik pengesahan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2334 tentang Permukiman Ilegal Israel di Palestina pada 23 Desember 2016. Resolusi tersebut menyerukan agar Israel menghentikan aktivitas pembangunan permukiman di wilayah pendudukan Palestina, yang menurut hukum internasional adalah ilegal.
Fachir juga menyampaikan Indonesia akan senantiasa membantu masyarakat Palestina melalui dukungan politik, kemanusiaan, dan peningkatan kapasitas.
Posisi tersebut adalah mandat konstitusi Indonesia dan program prioritas Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.
Konferensi yang dihadiri 70 negara ini mengusung tiga agenda utama, yaitu menciptakan insentif untuk perdamaian bagi kedua pihak, peningkatan kapasitas bagi negara Palestina, dan mempromosikan dialog antara warga sipil kedua pihak.
Prancis mengundang Indonesia karena dinilai dapat memberikan kontribusi penting bagi perdamaian di Timur Tengah. Undangan tersebut sekaligus merupakan pengakuan masyarakat internasional terhadap bentuk komitmen dan dukungan penuh Indonesia terhadap kemerdekaan dan perjuangan mendapatkan hak-hak dasar rakyat Palestina.
Konferensi ini merupakan kelanjutan dari Pertemuan Tingkat Menteri di Paris pada 3 Juni 2016 lalu yang dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Konferensi berhasil mengesahkan Deklarasi Bersama yang pada intinya menyatakan kesiapan negara-negara mengambil langkah-langkah mencapai solusi untuk kedua negara, Palestina dan Israel, agar hidup berdampingan secara damai.
NATALIA SANTI