TEMPO.CO, Los Angeles - Anak perempuan 12 tahun menyiarkan aksi bunuh dirinya secara langsung di Facebook. Katelyn Nicole Davis, nama anak perempuan itu, bunuh diri setelah mengalami pelecehan seksual dan kekerasan fisik.
Dalam video rekaman aksi bunuh dirinya, Davis mengklaim anggota keluarganya melakukan kekerasan kepadanya. Peristiwa pahit itu membuatnya mengambil keputusan nekad dengan menggantung diri di taman belakang rumah orang tuanya.
Seperti dilansir Daily Mail pada 12 Januari 2017, siswa Sekolah Menengah Atas Cedartown, Polk County, Georgia, Amerika Serikat, itu menyiarkan rekaman tersebut pada 30 Desember 2016. Video mengerikan itu kemudian dihapus.
Namun video sudah telanjur menyebar di media sosial dan web, sehingga polisi mengalami kesulitan menghapus rekaman selama 20 menit itu.
Menindaklanjuti kejadian tragis tersebut, polisi meminta semua pihak yang menyiarkan video itu menghapusnya agar tidak mempengaruhi anak-anak lain dan mengganggu emosi keluarga korban.
Baca Juga:
"Kami ingin semua orang yang memiliki video itu menghapusnya karena berbahaya bagi anak-anak lain," ucap Kepala Kepolisian Polk County Kenny Dodd.
Setelah video itu tersebar, pada awal Januari 2017, muncul sebuah tulisan di blog seseorang yang mengaku sebagai Davis tapi menyamarkan namanya menjadi Dolly. Tulisan itu berisi pengakuan Davis tentang penyiksaan oleh seorang pria yang dekat dengan ibunya yang memukulinya dengan ikat pinggang dan memperkosanya.
Pria itu menyuruhnya menggantung dirinya sendiri setelah Davis memintanya berhenti berbuat kejam di depan adik-adiknya.
Dalam posting-an kedua pada hari yang sama, penulis mengaku menderita depresi dan membahas metode yang berbeda dari bunuh diri. Dia mengakhiri tulisannya dengan meminta pembaca menasihatinya tentang cara menangani depresi.
Aparat kepolisian masih menyelidiki tindakan bunuh diri Davis dan keterlibatan orang-orang yang disebutnya di akun Facebook-nya.
DAILY MAIL | FOX NEWS | YON DEMA