Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Perang Irak, Dua Serdadu itu Jatuh Cinta

image-gnews
Angkatan darat Amerika Serikat, Nayyef Hrebid jatuh cinta dengan anggota militer Irak, Btoo Allami. bbc.com
Angkatan darat Amerika Serikat, Nayyef Hrebid jatuh cinta dengan anggota militer Irak, Btoo Allami. bbc.com
Iklan

TEMPO.CO, Bagdad - Dentuman dan bising peluru boleh saja berseliweran di langit Irak, namun ada dua serdadu asal Amerika Serikat dan Irak tak peduli, keduanya mengaku jatuh cinta. Serdadu homo itu saling mencium.

Nayyef Hrebid, seorang penerjemah dari kesatuan angkatan darat AS, dan Btoo Allami, tentara Irak saling mencintai ketika perang Irak berkecamuk.

Sebagaimana ditulis BBC, pasangan sesama jenis kelamin ini mengalami masa bahaya selama 12 tahun untuk hidup bersama.

Kisah pertemuan Hrebid dan Allami itu bermula pada 2003. Ketika itu, Hrebid ditempatkan di gugus depan perang Irak. Usai lulus kuliah jurusan seni, dia diterima sebagai anggota militer AS menjadi penerjemah setelah lama menganggur.

"Saya ditempatkan di Ramadi, tempat yang sangat buruk saat itu. Kami sering kena tugas patroli dan orang dapat terbunuh akibat ranjau darat serta tembakan sniper. Aku bertanya pada diri sendiri, mengapa aku di sini, kenapa aku melakukan tugas ini."

Namun demikian, ketika bertemu dengan salah seorang tentara Irak, segalanya berubah.

"Satu hari, saya duduk di luar dan ada seorang kawan keluar dari kamar mandi. Saya melihat rambutnya mengkilap dan sangat hitam. Dia tersenyum padaku. Saya berpikir, ya Tuhan, kawan ini benar-benar imut.

Hrebid melanjutkan cerita, "Saya merasa mendapatkan sesuatu yang cantik di tempat yang sangat buruk."

Lelaki ini sengaja merahasiakan bahwa dia seorang gay.Dia tidak mendatanginya sebab hubungan sesama jenis kelamin sangat tabu di Irak dan berisiko bakal mendapatkan serangan kekerasan.

"Di Irak, menjadi gay sangat diharamkan dan bisa mempermalukan keluarga Anda. Anda dapat dibunuh, oleh karena itu harus hati-hati," ucapnya.

Semula, Hrebid benar-benar tidak tahu jika serdadu Btoo Allami juga tertarik padanya.

Allami membuka pengakuan, "Aku punya perasaan aneh, seperti selalu mencari dia. Perasaanku tumbuh dari waktu ke waktu dan saya ingin berbicara dengan dia."

Pada suatu saat, keduanya mendapatkan kesempatan untuk saling mengenal ketika mereka ambil bagian dalam misi membersihkan pemberontak dari rumah sakit umum kota.

"Usai berpatroli, kami kembali ke benteng perlindungan. Satu hari, Btoo mengundangku makan dan berbicara dengannya bersama tentara lain," kata Hrebid.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami berbicara hingga larut malam dan perasaanku terhadap dia tumbuh."

Tiga hari setelah makan malam itu, Hrebid dan Allami pergi keluar untuk berbicara mengenai perasaan mereka yang mulai tumbuh. Keduanya duduk di tempat gelap penuh Humvee AS.

"Saya merasa dekat dengan Nayyef dan saya merasa saatnya saya mengatakan sesuatu," kata Allami.

"Berikutnya, saya mengatakan kepadanya tentang perasaanku dan saya mencintainya. Kemudian, dia menciumku lantas pergi. Malam itu luar biasa, bahkan saya tidak makan selama dua hari usai kejadian itu."

Hubungan keduanya begitu cepat berkembang. Mereka sering menghabiskan waktu bersama-sama di kamp militer.

"Pada beberapa misi, saya mencoba dekat dengan dia terutama ketika saya harus bersama-sama tentara Amerika. Kami akan berjalan dan foto bersama," kata Hrebid.

Pada 2007, Hrebid dan Allami dikirim ke daerah Diwaniya, selatan Irak. Keduanya beruntung ditempatkan di kota yang sama tetapi masih tetap menjaga rahasia hubungannya.

Saat memasuki 2009, Hrebid mengajukan diri menjadi warga negara Amerika menyusul keterlibatannya bersama pasukan AS membuat situasinya berbahaya untuk tetap tinggal di Irak.

"Saya pikir, saya dapat pergi dan selanjutnya akan mudah melamar Btoo," kata Hrebid.

"Saya tahu jika kami tinggal di Irak, kami tidak akan memilik masa depan. Kami akan menikahi perempuan dan menyembunyikan kehidupan kami selamanya. Tetapi, ketika saya menyaksikan siaran televisi Queer As Folk ternyata ada komunitas gay di dunia lain."

BBC | CHOIRUL AMINUDDIN

 


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

1 hari lalu

Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS
Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman


Target Kemenangan atas Irak Bukan Misi Mustahil Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

1 hari lalu

Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. PSSI
Target Kemenangan atas Irak Bukan Misi Mustahil Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia menunjukkan performa apik saat meraih kemenangan telak atas Vietnam dalam lanjutan Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026.


AS Akui Tidak Beri Peringatan terhadap Irak sebelum Serangan Jumat

52 hari lalu

Pesawat pengebom B-1B Angkatan Udara AS, jet tempur F-16, dan F-35A Angkatan Udara Korea Selatan mengambil bagian dalam latihan udara bersama, Korea Selatan, 19 Maret 2023. Kementerian Pertahanan Korea Selatan/Handout via REUTERS
AS Akui Tidak Beri Peringatan terhadap Irak sebelum Serangan Jumat

AS mengakui pihaknya tidak memberikan pemberitahuan kepada Irak tentang serangan tersebut meskipun ada klaim sebelumnya.


Top 3 Dunia: DK PBB Bahas Perang AS - Irak, Media Asing Soroti Prabowo

53 hari lalu

Suasana salah satu sidang DK PBB. Reuters
Top 3 Dunia: DK PBB Bahas Perang AS - Irak, Media Asing Soroti Prabowo

Top 3 dunia adalah DK PBB menggelar sidang darurat bahas perang AS - Irak, media asing soroti jabatan ganda Prabowo, Zelensky pecat komandan perang.


Irak Bantah AS Sudah Koordinasi Sebelum Lancarkan Serangan Udara

53 hari lalu

Drone milik Angkatan Darat Iran ditampilkan di Teheran, Iran, 22 Januari 2024. Selain itu ada pula drone Arash dan Bavar yang dikenal dengan kemampuan serangan jarak jauh dan presisinya, serta jet drone Karrar yang mampu melakukan berbagai misi intersepsi.  Iranian Army/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Irak Bantah AS Sudah Koordinasi Sebelum Lancarkan Serangan Udara

Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke Irak hingga menyebabkan 16 orang tewas.


DK PBB Gelar Pertemuan Darurat Besok Bahas Serangan AS ke Irak dan Suriah

54 hari lalu

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang penerapan Pasal 99 piagam PBB untuk mengatasi krisis kemanusiaan di tengah konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas di markas besar PBB di New York City, AS, 8 Desember 2023. REUTERS/Shannon Stapleton
DK PBB Gelar Pertemuan Darurat Besok Bahas Serangan AS ke Irak dan Suriah

Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat untuk membahas memanasnya tensi antara AS-Irak dan Suriah.


Irak Panggil Perwakilan AS Usai Serangan Udara Tewaskan 16 Orang

54 hari lalu

Pasukan terjun payung AS dari Brigade Lintas Udara ke-173 ikut serta dalam latihan militer multinasional
Irak Panggil Perwakilan AS Usai Serangan Udara Tewaskan 16 Orang

Irak memprotes keras serangan udara AS yang menewaskan 16 orang termasuk warga sipil.


Serangan Udara AS di Irak Tewaskan 16 Orang, Termasuk Warga Sipil

54 hari lalu

Pasukan Komando Pusat AS melakukan operasi melawan Houthi yang didukung Iran dari lokasi yang dirahasiakan di Timur Tengah. (Foto File: CENTCOM)
Serangan Udara AS di Irak Tewaskan 16 Orang, Termasuk Warga Sipil

Enam belas orang tewas, di antaranya warga sipil, dan 25 orang terluka dalam serangan udara AS terhadap sasaran pro-Iran di Irak semalam.


Irak Kutuk Serangan AS sebagai Pelanggaran Kedaulatan

55 hari lalu

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani berbicara selama wawancara dengan Reuters di Bagdad, Irak 9 Januari 2024. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Irak Kutuk Serangan AS sebagai Pelanggaran Kedaulatan

Perdana Menteri Mohamed Shia Al-Sudani melalui juru bicaranya mengatakan bahwa serangan AS itu sebagai "pelanggaran kedaulatan Irak,"


AS Serang Suriah dan Irak, Balas Kematian Tiga Prajurit di Yordania

55 hari lalu

Miiter Amerika Serikat melancarkan serangan udara rudal presisi menggunakan jet tempur F-15 terhadap markas kelompok milisi Kataib Hizbullah dukungan Iran di Irak dan Suriah. NY Post
AS Serang Suriah dan Irak, Balas Kematian Tiga Prajurit di Yordania

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan pasukannya melakukan serangan udara di Irak dan Suriah terhadap Pasukan Korps Quds Garda Revolusi Islam