TEMPO.CO, New York - Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump kembali menyatakan akan memberlakukan pajak perbatasan kepada perusahaan yang memindahkan pabriknya ke luar negeri dan menjual kembali barang-barangnya ke Amerika Serikat.
Seperti dilansir Reuters, Kamis, 12 Januari 2017, janji semasa kampanye ini dilontarkan lagi dalam konferensi pertamanya seusai kemenangannya dalam pemilu Presiden Amerika pada Rabu lalu.
Simak juga:
Trump Curiga Intelijen AS Dalangi Berita Palsu Soal Dirinya
Pembuat Dokumen Rusia-Trump Ternyata Eks Intelijen MI6
Calon Menlu Pilihan Trump Terlibat Pelanggaran HAM di Aceh?
"Bila Anda ingin memindahkan pabrik Anda ke Meksiko atau tempat lain serta ingin memecat semua pekerja Anda dari Michigan, Ohio, dan semua tempat-tempat di mana saya menang, saya jamin itu tidak akan terjadi," ucap Trump.
"Akan ada pajak perbatasan bagi perusahaan-perusahaan yang meninggalkan (Amerika)," ujarnya tanpa memberikan rincian lebih lanjut dari pajak perbatasan yang diusulkan, yang akan menjadi pajak impor dan menciptakan insentif bagi produksi dalam negeri.
"Anda punya banyak tempat, Anda dapat memindahkan, dan saya tidak peduli, selama itu di Amerika Serikat, perbatasan Amerika Serikat.”
Trump telah menekan Ford, General Motors, Toyota, dan perusahaan-perusahaan lain untuk membawa pabrik-pabrik mereka kembali ke Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir. Ia mengancam akan memberlakukan pajak perbatasan jika mereka mengalihkan produksi ke Meksiko.
Namun para pejabat perdagangan Amerika telah memperingatkan bahwa pajak seperti itu mungkin akan menghadapi tantangan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Langkah ini juga membawa perusahaan-perusahaan Amerika keluar rantai pasokan global yang sangat penting dalam persaingan secara internasional.
"Kalau mendiskriminasikan impor, itu akan meningkatkan kekhawatiran perdagangan internasional dan tentu saja memiliki dampak yang signifikan pada setiap konsumen atau bisnis yang bergantung pada impor sebagai masukan," tutur perwakilan perdagangan Amerika, Michael Froman.
Pernyataan senada dilontarkan Kamar Dagang Amerika yang selama ini menjadi pendukung Partai Republik.
REUTERS | CNBC | SITA PLANASARI AQUADINI