TEMPO.CO, Kabul - Sekitar 30 orang dikabarkan tewas dan puluhan lain mengalami cedera setelah mendapatkan serangan dua bom yang meledak di dekat gedung parlemen Afganistan, Kabul, Selasa, 10 Januari 2017.
Menurut pejabat keamanan, ledakan yang kuat dugaan dilakukan militan Taliban itu melalui seorang pelaku bom bunuh diri.
"Pelaku meledakkan dirinya pada Selasa di kawasan Darul Aman, disusul ledakan bom mobil," ucap pejabat yang tak disebutkan namanya, sebagaimana dikutip Al Jazeera.
Menteri Kesehatan Afganistan dalam keterangannya kepada Al Jazeera mengatakan sedikitnya 30 orang tewas dan 80 korban lain mengalami luka-luka.
Taliban mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Kelompok perlawanan ini menyatakan sasaran serangan adalah sebuah minibus yang membawa pejabat dinas rahasia Afganistan.
"Jumlah korban tewas dan luka-luka mencapai 70," ujar Taliban.
Selama ini, gedung parlemen Afganistan menjadi sasaran utama penyerangan. Pada Juni 2015, Taliban menyerang gedung lama parlemen, mengakibatkan para politikus di dalam gedung berlarian menyelamatkan diri.
Pada Selasa, 10 Januari 2017, seorang pelaku bom bunuh diri menabrakkan truk yang dikendarai di Provinsi Helmand, mengakibatkan sedikitnya tujuh orang tewas.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN