TEMPO.CO, Washington DC.—Kabar gembira bagi tentara perempuan Muslim dan pria Sikh Amerika Serikat. Pekan ini, militer AS secara resmi memasukkan hijab dan turban sebagai bagian dari seragam resmi militer.
Seperti dilansir The Independent Rabu 11 Januari 2017, aturan baru ini memperbolehkan tentara perempuan Muslim mengenakan hijab dari bahan tahan api. Aturan ini juga mengizinkan tentara pria Sikh mengenakan turban dan memanjangkan jenggot.
Baca juga:
Baju Iron Man Bakal Dipakai Tentara Amerika
“Sejak 2009, banyak permintaan agar militer mengadopsi atribut keagamaan seperti penggunaan hijab, memanjangkan janggut dan penggunaan tuban dengan janggut dan rambut tidak dipotong,” demikian memo Menteri Militer AS Eric Fanning.
“Berdasarkan contoh keberhasilan para tentara dengan penggunaan atribut religious ini, saya memerintahkan para komanda untuk mengadopsinya menjadi seragam militer resmi.”
Masuknya atribut keagamaan dalam seragam resmi militer AS diawali oleh tuntutan dari Simratpal Singh, kapten penganut Sikh.
“Kami menyambut baik perubahan ini sebagai model toleransi dan keberagaman di militer AS,” ujar Harsimran Kaur dari Koalisi Sikh.
THE INDEPENDENT | SITA PLANASARI AQUADINI