Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dubes Korea Utara An Kwang Il: Sanksi PBB Tak Berdampak

image-gnews
Duta Besar Korea Utara untuk Indonesia An Kwang Il berkunjung ke kantor Gubernur DKI Jakarta. An Kwang diterima langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Februari 2016. TEMPO
Duta Besar Korea Utara untuk Indonesia An Kwang Il berkunjung ke kantor Gubernur DKI Jakarta. An Kwang diterima langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Februari 2016. TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Pyongyang -Genap satu tahun saat Korea Utara meluncurkan bom hidrogen yang pertama pada 6 Januari 2016. Dunia kontan terkejut dengan peluncuran itu. Dua bulan kemudian, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa mengeluarkan resolusi. Isinya, sejumlah sanksi yang diklaim Pyongyang terberat dibandingkan resolusi-resolusi terdahulu. Berdampakkah?

Duta Besar Korea Utara untuk Indonesia, An Kwang Il, mengakui negaranya menghadapi sejumlah kesulitan pasca-keluarnya resolusi  Dewan Keamanan PBB bernomor 2770 itu. Tapi, program kesejahteraan, seperti pendidikan, layanan kesehatan, dan pangan, bagi seluruh rakyat Korea Utara tidak berubah alias gratis. ”Kami hidup di bawah hukuman (PBB, AS, dan Korea Selatan). Tapi kami memiliki dasar ekonomi nasional yang merdeka untuk mengatasi sanksi-sanksi itu,” ujar Kwang Il dalam wawancara dengan Maria Hasugian dari Tempo di kantornya, dan dilanjutkan dengan surat elektronik yang diterima pada 25 Desember 2016. Berikut petikannya.

Bagaimana dampak resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap perekonomian, investasi dan program kesejahteraan di Korea Utara?
Meski blokade dan sanksi oleh Amerika Serikat berlanjut dan permusuhan terus terjadi selama 70 tahun, DPRK (Korea Utara) menjadi negara yang sepenuhnya pemilik senjata nuklir termasuk bom Hidrogen. Kami memiliki teknologi hasil produksi sendiri dan meluncurkan satelit artificial serta memastikan ekonomi nasional yang independen. Mereka yang bermanuver melawan DPRK justru membangkitkan patriotisme dan semangat bagi kami untuk lebih mempromosikan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kami memang menghadapi sejumlah kesulitan melakukan impor, tapi fenomena itu sudah berlalu.

Kabarnya rakyat Korea Utara mulai  menderita kelaparan, kekurangan pasokan air, listrik, dan obat-obatan?
Prakondisi dari situasi ini tidak sesuai. Sanksi PBB tidak dapat berdampak pada ekonomi nasional dan kehidupan masyarakat. Kami selama ini hidup di bawah hukuman, tapi tetap memiliki dasar ekonomi nasional yang merdeka untuk mengatasi sanksi-sanksi itu.

Sanksi PBB berdampak pula pada hubungan diplomatik?
Kami berteman baik tidak hanya dengan negara-negara yang memiliki kantor kedutaan, yakni di lebih 60 negara, tapi juga dengan negara-negara lain. Semua negara memiliki prinsip sendiri untuk membangun hubungan bilateral. Hal penting adalah membangun keselarasan dengan tradisi menghormati sebagai teman dan prinsip independen, damai, persahabatan, dan saling menghormati.

Bagaimana kerja sama dengan Indonesia setelah keluarnya sanksi terberat PBB?
Tahun lalu dua negara merayakan peringatan 50 tahun hubungan bilateral antara Indoensia dan DPRK dengan pertukaran delegasi dan  mengadakan acara bersama. Saat ini, kami berhasil melangkah maju dengan saling melakukan dan kerja sama di beberapa bidang. Setiap saat saya berbicara tentang kewajiban melaksanakan  resolusi PBB sebagai kami anggota PBB, maka yang pertama-tama saya sering serukan adalah sikap mendua AS.  Pada tahun 1975, resolusi  disahkan dalam majelis umum PBB ke-30 bahwa penempatan pasukan agresi AS di Korea Selatan harus ditarik mundur dari Korea Selatan dan perjanjian gencatan senjata harus diubah menjadi perjanjian damai. Namun, AS masih belum juga menerapkan resolusi PBB ini. Andai AS telah menjalankannya saat itu, maka berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB  terhadap DPRK tidak akan pernah diterapkan. Hal ini sangat penting untuk dicermati sebagai satu isu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Anda apa yang seharusnya Sekretaris Jenderal PBB lakukan untuk menghadirkan perdamaian di Semenanjung Korea?
Sejak ia resmi bekerja, kami tidak melihat hal signifikan yang dilakukan Sekretaris Jenderal PBB (Ban Ki-moon) untuk perdamaian di Semenanjung Korea. Kami tidak dapat menebak apa yang dia lakukan di masa mendatang.

Bagaimana dengan presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, akankah ketegangan Korea dan AS akan menurun?
Siapa saja yang menjadi presiden AS __anti Korea Utara dengan kebijakan AS yang bersifat memusuhi, merupakan akar masalah di Semenanjung Korea__ sebaiknya menyerah.

Korea Utara tetap meluncurkan uji coba nuklir dan rudal pada 2017?
Ini kebijakan negara sebagai pelindung harga diri dan keamanan negara dari ancaman nuklir Amerika Serikat. Kami akan meningkatkan kemajuan nuklir sebagai efek jera selama ancaman mereka terus berlanjut di masa depan. Selain itu, langkah-langkah pertahanan diri demi kedaulatan negara tidak akan pernah dapat menjadi target Dewan Keamanan PBB lewat resolusi dan sanksinya. Sidang ke-20 majelis umum PBB pada 1965 telah mengadopsi resolusi tentang deklarasi keadaan yang tak dapat diterima atas intervensi urusan domestik setiap negara dan melindungi kemerdekaan dan kedaulatan negara. Kami tidak pernah mengakui resolusi PBB tanpa memiliki legalitas.

Bagaimana pelaksanaan program kesejahteraan di Korea Utara yang dikabarkan gratis? Masihkah program itu berjalan?
Pendidikan gratis, pelayanan kesehatan gratis, penyediaan rumah gratis merupakan kebijakan pemerintah dan partai kami yang tidak akan diganti. Korea Utara mempertahankan kebutuhan dan keperluan rakyat dan menyediakannya secara cukup untuk makan mereka, pakaian, dan rumah. Pemerintah bertanggung jawab untuk kehidupan mereka. Program kesejahteraan ini diatur dalam Konstitusi Sosialis Korea Utara.

Baca:
Korea Utara Ajak Trump Bahas Program Senjata Nuklir

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

1 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.


AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan saat latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-18  untuk mengkonfirmasi kesiapan perang kekuatan pencegahan nuklirnya dalam menghadapi meningkatnya permusuhan dengan Amerika Serikat. KCNA via REUTERS
AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.


Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

4 hari lalu

Menurut salah satu kawannya, Kim Jong-nam ke Jakarta bersama pengawalnya. Ia lalu pergi dari Indonesia setelah berfoto di restoran pada awal Mei lalu. (AFP/AFP/Getty Images)
Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.


Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

8 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

12 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik


Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

20 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah


Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

21 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Vladivostok dan mengunjungi berbagai lokasi, termasuk Universitas Federal Timur Jauh, Akuarium Primorsky, dan Pabrik Bio-Feed Arnika, selama kunjungannya ke Rusia pada 17 September 2023, dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea pada tanggal 18 September 2023. Dalam kunjungannya Kim Jong Un juga memeriksa pabrik jet tempur Rusia yang berada di bawah sanksi Barat, pembom strategis berkemampuan nuklir, rudal hipersonik, dan kapal perang pekan lalu. KCNA via REUTERS
Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

22 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

22 hari lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Delegasi Korea Utara Kunjungan Kerja ke Vietnam

24 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di kantor konsulat Korea Utara di Dandong, provinsi Liaoning, Cina. REUTERS
Delegasi Korea Utara Kunjungan Kerja ke Vietnam

Rangkaian kunjungan kerja itu dilakukan sebagai bagian dari upaya Pyongyang memperluas hubungan diplomatik setelah lockdown pandemi Covid-19.